Labuhanbatu, Gatra.com – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Labuhanbatu, mulai melakukan pemetaan kerawanan dalam pelaksanaan tahapan Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) 2020 mendatang.
Divisi Pengawasan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Labuhanbatu, Sarpan Hudawi Siregar mengatakan bahwa pemetaan kerawanan Pilkada meliputi berbagai aspek yang dapat mengganggu jalannya berbagai tahapan.
Diantaranya peluang terjadinya bencana, infrastruktur pendukung seperti akses, jangkauan dan fasilitas pendukung lainnya. Termasuk ketersediaan jaringan komunikasi dan jaringan listrik. Serta fasilitas transfortasi.
Pemetaan dilakukan dengan wawancara kesejumlah nara sumber dari berbagai kalangan sekaligus pengisian kuisinoner dan peninjauan lapangan. “Penyusunan itupun setelah kami melakukan rapat koordinasi dengan Bawaslu RI di Jakarta beberapa waktu lalu,” katanya, Selasa (10/12).
Jika merujuk pemetaan pada Pemilu tahun 2019 lalu dari 9 kecamatan 3 diantaranya dianggap memiliki kerawanan, yakni di Kecamatan Panai Hilir, Pani Hulu, dan pani Tengah. Kecamatan tersebut rawan infrastruktur, jaringan, listrik dan jarak tempuh.
“Infrastrukturnya buruk, jaringannya buruk, jarak tempuhnya jauh dan penerangan listriknya sedang. Untuk tiga kecamatan itu perlu perhatian khusus. Tapi itu data tahun 2018 untuk Pemilu 2019,” terangnya.
Reporter: Joko Gunawan