Simalungun, Gatra.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Simalungun menemui keluarga pasien difteri untuk mendalami informasi dan memastikan bagaimana kondisi ekonomi orang tua anak sesungguhnya.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Simalungun, Rudi Pangaribuan mengatakan, ditemuinya keluarga pasien dikarenakan adanya informasi, bahwa orang tua dari anak pasien difteri asal Perdagangan, Kecamatan Bandar ini merupakan keluarga yang tidak mampu secara ekonomi.
"Kita minta Puskesmas setempat untuk menemui keluarga pasien. Karena meraka yang lebih memahami situasi disana. Jadi mereka mendalami informasi tentang kondisi keluarga. Hasilnya nanti akan menjadi bahan pertimbangan buat Dinkes Kabupaten Simalungun," terangnya, Selasa (10/12).
Kepada Gatra.com, Rudi menyampaikan, masih belum ada perkembangan bagaimana mekanisme pemberian bantuan terhadap tiga anak yang saat ini masih dirawat secara intensif di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Adam Malik Medan.
Ia mengaku pihaknya masih terus berkoordinasi di internal. Belum banyak perkembangan di internal untuk kepastian jumlah bantuan yang akan diberikan kepada keluarga pasien difteri. Hanya saja kita sudah temui keluarga dan orang tua ketiga anak ini, jelasnya.
Sebelumnya, Pemkab Simalungun melalui Dinkes sudah menyatakan akan membantu pasien yang suspek difteri sepekan yang lalu. Namun, jumlah bantuan dan sumber bantuan dari instansi mana memang belum bisa dipastikan.
Sebenarnya sudah kita lakukan upaya komunikasi ke pihak RSUP Adam Malik Medan Sabtu (7/12) sore. Namun, kasir RSUP sudah tutup saat itu. Jadi untuk jumlah pasti dan rincian biaya pengobatan masih belum kita dapatkan. Kita butuh itu, kilah Rudi.
Berdasarkan penelusuran Gatra.com, hingga saat ini, Selasa (10/12) malam biaya pengobatan pasien difteri asal Kabupaten Simalungun ini sudah mencapai Rp 15 juta.