Purbalingga, Gatra.com – Partisipasi pemilih dalam Pemilhan Langsung Kepala Daerah (Pilkada) Purbalingga 2020 yang dijadwalkan pada 23 September 2020 mendatang ditargetkan meningkat. Untuk mencapai target itu, seluruh pihak mesti bekerja sama untuk mendorong naiknya partisipasi pemilih.
Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi mengatakan pengalaman Pilkada sebelumnya, paritispasi pemilih justru menunjukkan tren menurun. Pada pilkada tahun 2005 angka partisipasi mencapai 72 persen.
Angka ini kemudian menurun di tahun 2010 menjadi 66 persen. Pada Pilkada 2015 partisipasi pemilih kembali menurun menjadi hanya 60 persen.
“Ini menjadi PR bersama untuk bisa mensosialisasikan pilkada kepada masyarakat agar mampu meningkatkan angka partisipasi masyarakat,” kata Bupati Tiwi, dalam peluncuran Pemilihan Bupati Wakil Bupati Purbalingga 2020, di Gedung Sarwa Guna, Selasa (10/12).
Menurut Tiwi, saat ini dinamika politik sudah mulai terasa, hal ini merupakan pertanda bahwa penyelenggaraan demokrasi di Kabupaten Purbalingga berjalan baik.
“Saya mengajak seluruh komponen masyarakat di Kabupaten Purbalingga untuk bisa mensukseskan kegiatan kontestasi politik pilkada pemilihan bupati-wakil bupati di tahun 2020 khususnya sukses secara partisipatif,” ujarnya.
Ia mengajak semua elemen masyarakat, baik tokoh politik maupun tokoh masyarakat agar tetap menjaga keamanan dan kerukunan di tengah suhu politik yang mulai menghangat. Dia juga berharap agar seluruh pihak menjaga agar Pilkada Purbalingga terselenggara dengan aman, damai, dan kondusif.
Tiwi mengemukakan, Pemerintah Kabupaten Purbalingga telah memenuhi instruksi dari Mendagri agar menyisihkan sebagian anggaran dari APBD 2020 untuk dihibahkan kepada penyelenggara pemilu.
Jumlah dana hibah hampir Rp43 miliar. Dana sebesar itu digunakan untuk penyelenggara pemilu baik KPU, Bawaslu maupun kegiatan-kegiatan pengamanan.