Home Milenial Balai Bahasa Jateng Luncurkan 29 Buku Baru

Balai Bahasa Jateng Luncurkan 29 Buku Baru

Semarang, Gatra.com - Balai Bahasa Jawa Tengah meluncurkan sebanyak 29 buku baru, mulai antologi puisi, kamus, hingga cerita anak. Peluncuran buku yang dihadiri ratusan orang dari kalangan penulis, pengamat, dosen, guru, mahasiswa, dan lainnya di Hotel Grasia Semarang, Selasa (10/12).

Hadir pula Kepala Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan Prof. Dadang Sunendar dan Kepala Balai Bahasa Jateng, Tirto Suwondo.

Ketua Panitia Peluncuran Buku Balai Bahasa Jawa Tengah (Jateng) Agus Sudono, menyatakan dengan diluncurkn 29 buku yang berkaitan dengan bahasa dan sastra Indonesia diharapkan dapat terbublikasikan secara luas kepada masyarakat

“Selain itu juga dapat terdokumentasi lebih sehingga masyarakat Jateng yang memerlukan informasi kebahasaan dan kesastraan dapat terlayani dengan baik,” katanya.

Pemerintah, lanjutnya, perlu terus melakukan upaya perlindungan, pembinaan, dan pengembangan bahasa dan sastra Indonesia.

“Pemerintah bersama masyarakat semestinya secara terus-menerus meningkatkan martabat bahasa Indonesia, termasuk sastra Indonesia karena turut mempengaruhi perjalanan bangsa dari zaman ke zaman,” ujar Agus.

Kepala Balai Bahasa Jateng, Tirto Suwondo, menyatakan 29 buku yang diluncurkan merupakan karya penulis handal Jateng. “Peluncuran buku ini diharapkan bisa menambah daya literasi masyarakat,” kata dia.

Menurut Tirto, nantinya ke-29 buku akan diluncurkan dalam versi online karena peralihan tradisi cetak ke online sudah semakin cepat. Untuk teknis pelaksanaannya akan bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta menggunakan blog.

“Lewat online semua orang nantinya bisa membaca buku-buku tersebut,” ucap dia.

Seusai peluncuran buku dilanjutkan diskusi dengan pembicara penulis dan novelis Wiwien Wintarto serta dosen Fakultas Ilmu Bahasa Unersitas Gadjah Mada (UGM) Jogja, Asef Syaeful Anwar.

Menurut Wiwien, keberadaan buku cetak masih tetap digemari masyarakat meski sekarang sudah ada buku dalam bentuk digital. “Sejak era digitalisasi memang terjadi penurunan buku cetak, tapi tidak sampai sedratis koran cetak,” ujar dia.

225