Jakarta, Gatra.com - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) memperkirakan dua desa akan hilang akibat ekspansi dari pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah yang telah dibiayai bank lokal yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank of China.
"Akibat ekspansi PLTU Cilacap 1x1000 MW yang baru proses masuk di 2020, akan menghilangkan dua desa yaitu Desa Winong dan Desa Kwangsen pada lima tahun mendatang," ujar Manager Advokasi dan Kampanye WALHI Jawa Tengah, Fahmi, saat ditemui di kantor WALHI, Jakarta Selatan, Selasa (10/12).
Fahmi menyatakan kedua desa tersebut memiliki penduduk 900-1.000 orang. Sebelumnya, PLTU Cilacap ini telah mengganggu aktivitas perekonomian warga dan tidak ada kompensasi dari pemerintah untuk memenuhi hak warga dari segi ekonomi.
"Selain mengancam lingkungan, kedua desa ini sebelumnya sudah terganggu kesehatannya. Di Desa Winong, akibat adanya PLTU Cilacap ini dengan limbah B3 yang dihasilkan, telah membuat 15 anak terkena bronkitis. Sementara itu, di Desa Kwangsen, debu dari aktivitas PLTU mengganggu pernafasan bagi warga sekitar," ujarnya.
Pada waktu sebelumnya, Fahmi mengatakan, PLTU Cilacap ini sudah menimbulkan permasalahan sejak beroperasi pada 2006. Ia menuturkan, adanya ekspansi dari PLTU yang telah menggusur rumah dari 350 kepala keluarga, sawah, serta kuburan warga. Hingga kini, belum ada pemenuhan hak sosial dan ekonomi pada warga tersebut.