Batam, Gatra.com - Tingginya angka pengidap Virus HIV AIDS di Batam, Kepri, membikin Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam bekerja ekstra dalam mencegah penularan virus berbahaya tersebut di tengah masyarakat. Hingga Oktober 2019, kasus pengidap HIV di Batam tercatat sebanyak 7.038 orang, sedangkan penderita virus AIDS sebanyak 2.501 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi mengatakan, penyebaran virus HIV AIDS di Batam terbilang sangat komulatif, Kasus penderita virus HIV AIDS perlu penanganan kusus. Bayangkan dengan luas wilayah sebesar 415 km2 dengan populasi tak kurang dari 1.283.196 jiwa, sebanyak 816 orang penderita virus itu meninggal dunia setiap tahun.
Parahnya lagi kata Didi, usia para penderita HIV terbilang sangat produktif yakni berkisar di 25-49 Thn. Untuk itu, upaya pencegahan sangat perlu di fokuskan bersama lintas instansi terkait.
"Tahun 2019 ini saja, tak kurang dari 6.670 ibu hamil (Bumil) di tes di laboraturium, 34 orang Bumil diantarana positif HIV AIDS. Bayi yang dikandungnya kemungkinan besar terjangkit virus mematikan tersebut," katanya, pada Gatra.com, Selasa (10/12) di Batam.
Dalam hal ini, Dinkes semaksimal mungkin Memberi pemahaman kepada masyarakat terkait bahaya virus HIV AIDS dan penularanya. Dengan fokus konseling, kewaspadaan standart dan donor darah daoat menditeksi dini penularangnya. Sehingga penderita dapat diberikan vaksin, pemantauan klinis dan laboraturium untuk memininalisir penyebaran.
“Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2013 tentang HIV AIDS, sudah seharusnya program pengendali penyebaran virus HIV AIDS di galakan. Karena belum ada obatnya, sebaiknya upaya pencegahan di maksimalkan. Masyarakat dihimbau, malkukan pemeriksaan hiv secara rutin dan sukarela,” pintanya.