Home Politik Tanda Tangan Elektronik untuk Percepat Layanan Publik

Tanda Tangan Elektronik untuk Percepat Layanan Publik

Jakarta, Gatra.com - Kementerian Dalam Negeri bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) pemanfaatan Tanda Tangan Elektronik di Lingkungan Kemendagri. Penandatanganan dilakukan Sekjen Kemendagri Hadi Prabowo dan Sekretaris Utama BSSN Syahrul Mubarak di Ruang Sidang Utama Gedung A Kemendagri, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (9/12). 

Dalam sambutannya, Hadi mengatakan penandatanganan PKS tersebut dalam rangka melakukan inovasi untuk pelayanan publik yang lebih baik. Untuk itu, kedepannya dia meminta untuk selalu difasilitasi baik dari sisi infrastruktur maupun pemanfaatan, khususnya dalam teknologi informasi, dan komunikasi berbasis elektronik. 

"Seiring apa yang ditegaskan oleh Bapak Mendagri bahwa kita harus cepat untuk melakukan inovasi dalam pelayanan publik, khususnya pada penandatanganan sistem elektronik yang telah lebih dulu diuji coba dan dilakukan oleh Ditjen Dukcapil yang telah memulai dengan tanda tangan elektronik," ujarnya. 

Dia menjelaskan bahwa langkah ini juga sebagai implementasi terhadap Perpres Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik. Dengan begitu, dia berharap dapat mempercepat pelayanan kepada masyarakat. 

"Hal ini semuanya memang digariskan untuk lebih mempercepat pelayanan publik, sehingga kita telah melaksanakan apa yang menjadi amanah Bapak Presiden bahwa kita harus melakukan perubahan pola pikir budaya kerja, sehingga semuanya dapat dikerjakan secara cepat dan terukur," tuturnya. 

Sementara itu Sestama BSSN, Syahrul Mubarak mengungkapkan, berdasarkan laporan hasil monitoring BSSN sepanjang Tahun 2018, terdapat hampir 223 juta serangan siber yang kecenderungannya meningkatkan.

"Berdasarkan data dari BSSN dalam Tahun 2018, serangan siber hampir mencapai 223 juta, hampir mendekati penduduk Indonesia, itu Tahun 2018 yang kecenderungannya semakin lama semakin meningkat. Meski tidak semuanya menimbulkan insiden, tapi perlu kehati-hatian kita. Untuk itu, dalam kesempatan kali ini saya sampaikan, keamanan informasi menjadi perhatian untuk kita semua," kata Syahrul.

 

54