Jakarta, Gatra.com - Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI) mendatangi Menteri BUMN, Erick Thohir di Gedung Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, pada hari Senin (9/12). Kedatangan serikat pekerja ini guna menyampaikan beberapa tingkah kontroversial Ari Ashkara selama menjabat Direktur Utama maskapai plat merah tersebut.
Ketua Umum IKAGI, Zaenal Muttaqin mengatakan, Ari juga kerap kali menjalankan kebijakan yang tidak pantas dan jauh dari kata transparan. Ari juga dinilainya sebagai sosok yang anti serikat. "Beberapa permasalahan yang terjadi, kami menilai tidak sesuai dengan apa yang kami harapkan. Pengelolaan organisasi perusahaan tidak mencerminkan sebagai perusahaan milik negara," tuturnya saat konferensi pers.
Dia menyatakan, selama ini pihaknya sebagai awak kabin merasa di diskriminasi saat berada dibawah kepemimpinan Ari. Dia menyebut, kerap kali awak kabin dipekerjakan secara tidak manusiawi. "Kami memberikan sedikit kritik terjadi diskriminasi di Garuda bahwa penerbangan jarak jauh di suatu tempat kami pulang-pergi. Kami pekerja di satu ruangan yang sama (pesawat terbang)," ujar Zaenal.
Selain itu, dia mengungkapkan bahwa selama ini Ari juga kerap melakukan keputusan secara sepihak terhadap pihak yang berselisih dengannya. Dia mengaku, dirinya menjadi korban grounded Ari akibat perselisihan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang tidak tuntas. "Empat bulan saya di grounded tanpa alasan yang jelas. Jadi siapapun yang menentangnya, jabatan bisa hilang keesokan harinya," ungkapnya.
Terkait hal itu, dia berharap kedepannya Garuda Indonesia dipimpin oleh jajaran direksi yang memiliki akhlak dan moral yang baik. Untuk itu, dia berharap serta mendukung pemerintah, dalam hal ini Kementerian BUMN melakukan evaluasi terkait kinerja, fungsi peran, akhlak yang baik para pemimpin perusahaan tersebut. "Kami memberikan dukungan kepada pemerintah untuk menciptakan Garuda dalam keadaan menuju kepada kebaikan. Kami juga meminta kepada Garuda atau Kementerian agar bersama-sama membangun perusahaan dengan perilaku pemimpin yang berakhlak dan bermoral baik," ucapnya.