_thumb.jpg "Bupati Manggarai Barat Minta Masyarakat Harus Berantas Judi Online")
_(1)_11zon1_thumb.jpg "Keluarga Optimistis Menangkan PSU DPD RI Eks Terpidana Kasus Suap")
Sukoharjo, Gatra.com - Badan Pusat Statistik (BPS) bakal memiliki data potensi desa melalui Sensus Penduduk (SP) tahun 2020. Potensi itu meliputi kepariwisataan hingga daerah rawan bencana alam.
Kepala Bidang Statistik Sosial BPS Provinsi Jawa Tengah Muh Saichuddin mengatakan SP 2020 akan menyajikan pula Indeks Kesulitan Geografis (IKG) dan penghitungan Indeks Pembangunan Desa (IPD).
"Semua desa dan kelurahan didata. Sehingga membutuhkan koordinasi Pemerintah Daerah. Kondisi riil di lapangan bisa diketahui," katanya di Rapat Koordinasi Daerah Persiapan Sensus Penduduk 2020 di Sukoharjo, Senin (9/12).
Dalam sensus tersebut, data tersaji berupa ciri khas desa itu seperti potensinya dan infrastruktur. Diharapkan, hasil SP 2020 menggambarkan peta infrastruktur seluruh desa atau kelurahan di Indonesia. Di dalamnya juga menyajikan perihal pelayanam dasar, pelayanan umum dan penyelenggaraan pemerintahan.
"Akan menghasilkan desa berkembang, mandiri dan tertinggal. Pada 2018 dengan sensus itu, diketahui 44 desa di Jawa Tengah kategori tertinggal. Di 2014, jumlahnya 120 desa," jelasnya.
Lebih lanjut dikatakan, potensi desa pada sensus 2018 juga menampilkan 236 desa wisata. Selain itu terlihat desa terdampak bencana alam selama 3 tahun terakhir.
Ia mengajak pemerintah daerah melakukan verifikasi dan validasi data kependudukan dengan metodologi tepat. Idealnya, verifikasi dilakukan dua kali dalam setahun.
"Dibutuhkan dana tidak sedikit untuk verifikasi dan validasi data. Sumber keuangannya bisa memakai dana desa. Pekalongan, Pemalang dan Brebes bisa melakukannya. Kenapa yang lain tidak?" katanya.
