Batanghari, Gatra.com - Kerja keras tim Kejaksaan Negeri Batanghari, Jambi menyelamatkan kerugian keuangan negara berbuah manis. Kajari Batanghari Mia Banulita menerima penghargaan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batanghari usai upacara Hari Anti Korupsi se-Dunia tahun 2019.
"Alhamdulillah bertepatan dengan peringatan Hari Anti Korupsi se-Dunia, Kejari Batanghari menerima penghargaan dari Pemkab Batanghari," kata Banulita dikonfirmasi Gatra.com, Senin (9/12).
Penghargaan dalam bentuk piagam terbalut bingkai kayu dan kaca bening diserahkan langsung Sekda Kabupaten Batanghari, Bakhtiar kepada Banulita. Penyerahan penghargaan disaksikan Forkompinda Batanghari dan peserta upacara yang memadati halaman Kantor Bupati.
"Dalam setahun ini, kami sesuai dengan kebijakan dari pimpinan sudah melakukan upaya penegakan hukum tindak pidana korupsi dari dua aspek. Pertama aspek penindakan dan kedua aspek pencegahan," ujarnya.
Kolaborasi bersama APIP (Aparat Pengawas Internal Pemerintah) dalam hal ini Inspektorat Batanghari, kata Banulita, pada tahun ini sudah menyelamatkan kerugian keuangan negara senilai Rp1.053.168.960.
"Itu terdiri dari aspek penindakan yang sudah kami lakukan. Jadi ada perkara yang sudah kami sidangkan sampai selesai. Dan dari aspek pencegahan yang dilakukan tim pidsus bekerja sama dengan tim intelijen," ucapnya.
Banulita memimpin langsung upacara Hari Anti Korupsi se-Dunia tahun 2019 di halaman Kantor Bupati Batanghari. Ia berujar, poin penting dari sambutan Jaksa Agung Republik Indonesia adalah, bahwa saat ini arah kebijakan penindakan hukum tindak pidana korupsi tidak hanya dari aspek pemidanaan.
"Tetapi bagaimana kami semua bersama-sama mendorong dengan stakeholder yang ada, menciptakan wilayah bebas korupsi," katanya.
Banulita berkata, Kejari Batanghari tidak hanya mengejar kuantitas, tetapi mencari dan berpikir untuk mengembangkan satu solusi yang konkret, agar tindak pidana korupsi yang terjadi tidak terulang di kemudian hari.
"Maknanya seperti itu. Pencegahan tidak hanya dilakukan di kalangan OPD dan desa-desa. Apalagi desa-desa produktif mengelolah dana desa," ujarnya.