Sukoharjo, Gatra.com - Perbaikan data menjadi faktor penting menurunkan angka kemiskinan di Jawa Tengah.
Ketua Tim Koordinator Penanggulangan Kemiskinam Provinsi Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen mengatakan data kemiskinan di wilayahnya terus dimutakhirkan, diperbaiki, diverifikasi dan divalidasi. Perangkat perbaikan data melibatkan tokoh masyarakat setempat, dan aparat pemerintah desa.
Ia menyontohkan cara tersebut di salah satu desa di Wonosobo. Setelah data diperbaiki, jumlah keluarga miskin dari semula 400 KK turun menjadi 148 KK. Selain mengandalkan perbaikan pada SDM, juga menyesuaikan indikator-indikator kemiskinan yang telah ditetapkan.
"Saya harap perbaikan data dilakukan secara menyeluruh. Sebab tinggi atau rendah angka kemiskinan tergantung data," kata pria yang menjabat Wakil Gubernur Jawa Tengah ini di Rapat Koordinasi Daerah Persiapan Sensus Penduduk 2020 di Sukoharjo, Senin (9/12).
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah Sentot Bangun Widoyono mengatakan pentingnya kerjasama antar instansi dalam menghadirkan satu data kependudukan. Karena itu, BPS menggandeng pihak-pihak terkait dalam melakukan Sensus Penduduk 2020 yang bakal dilaksanakan Maret dan Februari tahun depan.
Sensus secara online yang akan dilaksanakan Februari-Maret akan dibagikan lewat SMS blast, link website untuk update data kependudukan terkait sensus. Jika ada perubahan data kependudukan, bisa di-entry di website yang disiapkan. Setelah sensus metode online berakhir, akan dihitung persentase masyarakat yang sudah mengisi data untuk sensus dan yang belum.
"Selanjutnya pada Juli, akan dilakukan sensus metode CAPI dan PAPI, untuk masyarakat yang belum mengikuti sensus secara online. Khusus untuk metode PAPI, di Jateng hanya diterapkan di wilayah Karimunjawa," tuturnya.
Dalam sensus metode CAPI, petugas sensus akan mendatangi rumah-rumah warga yang belum mengikuti sensus online, kemudian melakukan wawancara untuk keperluan cacah jiwa.
"Dalam metode CAPI, petugas akan melakukan wawancara terkait sensus dan meng-entry data melalui ponsel yang terkoneksi dengan server penerima data," lanjutnya.
Dikatakannya, dari pelaksanaan sensus penduduk, nantinya akan diketahui demografi penduduk Indonesia.
"Akan diketahui, berapa jumlah penduduk laki-laki, perempuan, pekerjaannya apa saja, tingkat pendidikannya, dan sebagainya," ujarnya.