Home Kesehatan Warga Simalungun Suspek Difteri Mulai Membaik

Warga Simalungun Suspek Difteri Mulai Membaik

Medan, Gatra.com – Tiga anak warga Kabupaten Simalungun yang didiagnosa suspek difteri terus menunjukkan peningkatan pemulihan kesehatan yang baik. Namun ketiga anak tersebut masih harus menjalani perawatan diruang isolasi.

Pihak Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Adam Malik mendan menyebutkan bahwa secara umum kondisi ketiga pasien sudah semakin membaik. Tidak demam dan tidak nyeri menelan lagi. Untuk pasien YS bengkak di bagian leher nya juga sudah tidak ada lagi.

Baca Juga: Pemkab Simalungun Akan Bantu Biaya Pengobatan Pasien Difteri

“Kalau perawatan diruang isolasi itu wajib untuk penyakit seperti ini. Karena tindakan medis akan dilakukan di ruang isolasi sampai ketiga anak tersebut pulih dan dapat dipulangkan,” terang Humas RSUP Adam Malik, Rosario Dorothy Simanjuntak, Senin (9/12).

Rosa mengatakan bahwa pihak RSUP telah mengambil beberapa sampel untuk ditest di laboratorium. Sampel tersebut dikirim ke Jakarta dan hasilnya akan diterima antara 7-14 hari kedepan.

Baca Juga: Satu dari Tiga Anak Asal Simalungun Tidak Didiagnosa Difteri

“Tetapi kalau pihak dokter menyatakan sudah sembuh total dan tidak perlu lagi di rawat maka pasien tersebut akan dipulangkan. Tetapi itupun tergantu kondisi pasien. Jika sudah memungkinkan untuk pulang,” jelasnya.

Untuk diketahui, RSUP Adam malik menerima rujukan untuk empat orang pasien dengan status anak asal Kabupaten Simalungun. Empat orang anak yang didiagnosa suspek difteri. Keempat orang anak tersebut merupakan satu keluarga.

Baca Juga: HS, Warga Simalungun Suspek Difteri Tidak Imunisasi Lengkap

Empat orang anak tersebut berinisial YS (6), HS (5), RS (3), dan MS (2). Pihak RSUP Adam Malik menerima HS terlebih dahulu pada tanggal 2 Desember, namun pada 4 Desember sekitar pukul 04.00 wib, HS Meninggal.

Sementara untuk YS, RS dan MS masuk ke RSUP Adam Malik pada tanggal 3 Desember. Tiga anak tersebut sudah menjalani perawatan. MS tidak diagnosa sebagai difteri karena tidak ada klinis ke arah difteri dan tidak ada selaput. “Seluruh pasien di observasi, Kita melakukan pengawasan,” jelasnya.

610