Jakarta, Gatra.com - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bidang Pendidikan, Retno Listyarti berharap Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makariem terus melanjutkan program Penerimaan Peserta Didik Baru (PPBD) dengan sistem zonasi.
"Kami mendengar dan mudah-mudahan ini hanya isu bahwa kayaknya Pak Nadiem tidak akan melanjutkan (Zonasi), kami berharap tidak demikian. Kami lihat Zonasi ini baik untuk membangun kualitas pendidikan Indonesia. Untuk memeratakan guru, memeratakan pendidikan, serta memeratakan fasilitas dan sarana prasarana," kata Retno di Jakarta Pusat, Senin (9/12).
Retno menanggapi beredarnya isu belakangan ini yang menyebut adanya dukungan Mendikbud Nadiem untuk mempertimbangkan penghapusan sistem zonasi, yang telah berlangsung selama 3 tahun tersebut.
Meski Retno mengakui bahwa sistem Zonasi PPDB merupakan tamtangan yang sangat berat, namun semua memang harus dihadapi dan dimulai dan tidak dihentikan ditengah jalan.
Dibanding menghentikan sistem zonasi, Retno lebih menyarankan Mendikbud utuk menyelesaikan PR kurangnya sekolah di beberapa wilayah di Indonesia, khususnya pada tingkat SMP dan SMA/SMK.
"Bayangkan saat ini ada 148.000 SD, begitu SMP cuma 38.000. Bagaimana sisanya kalau jumlah sekolah SMP hanya segitu. Kemudian naik lagi SMA, yang cuma 13.000 ini semakin sedikit, bentuknya kayak Piramida. Ini menunjukkan bahwa bagaimana mengakses kalau sekolahnya aja nggak ada, ini yang harusnya dimulai didorong," jelas Retno.
Retno mengakui dalam waktu dekat, pihaknya akan coba menemui Mendikbud Nadiem demi mendiskusikan hal tersebut untuk kemajuan bangsa di bidang pendidikan.
"Kami juga sudah membuat surat untuk bertemu dengan beliau. Semoga kita bisa mempengaruhi kebijakan ini, demi kepentingan terbaik bagi anak Indonesia," katanya.