Washington DC, Gatra.com - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump menanggapi uji coba yang baru dilakukan Korea Utara di kawasan peluncuran satelit Sohae. Trump mengatakan, Presiden Korut, Kim Jong Un akan mengalami kerugian apabila tetap melanjutkan uji coba tersebut.
Dalam akun Twitternya, Trump mengatakan bahwa Korea Utara harus menghentikan program nuklirnya. Apalagi, Kim telah sepakat dalam perjanjian denuklirisasi sejak tahun 2018.
"Kim Jong Un terlalu pintar dan akan kehilangan banyak hal jika dia melakukan permusuhan. Dia menandatangani perjanjian denuklirisasi dengan saya di Singapura," tulis Trump dalam akun Twitternya, dikutip dari Reuters, Senin (9/12).
Sebelumnya, media pemerintah Korut, KCNA melaporkan, mereka telah memeriksa situs peluncuran satelit Sohae-nya, dimana tempat tersebut pernah menjadi tempat pengujian roket. Selain itu, Korut juga berjanji akan menutup Sohae.
Uji coba tersebut dilakukan menjelang tenggat waktu akhir tahun yang ditetapkan Korut bagi AS untuk menghentikan desakannya pada denuklirisasi sepihak. Pyongyang membuat langkah baru di tengah perundingan macet dengan Amerika Serikat.
"Korea Utara, di bawah kepemimpinan Kim Jong Un, memiliki potensi ekonomi yang luar biasa. Namun, harus mendenuklirisasi seperti yang dijanjikan," kata Trump di Twitter.
Menurut laporan KCNA, uji coba tersebut merupakan tahapan yang sangat penting. Meski, media Pemerintah Korut itu tak menyebutkan apa yang diuji. Para ahli rudal mengatakan, Korut melakukan uji statik terhadap mesin roket, bukan peluncuran rudal.
"Jika memang uji coba itu adalah tes mesin statis untuk rudal bahan bakar padat atau cair baru, itu merupakan sinyal keras. Pintu diplomasi dengan cepat didobrak, jika belum," kata seorang pakar urusan nuklir dari Institut Teknologi Massachusetts di AS, Vipin Narang.