Home Politik Pengacara Henry Indraguna Ramaikan Balon Cabub Sukoharjo

Pengacara Henry Indraguna Ramaikan Balon Cabub Sukoharjo

Semarang,Gatra.com- Pengacara kondang Henry Indraguna (46) semakin mantap untuk melaju dalam bursa pemilihan calon Bupati Sukoharjo pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 mendatang.

Henry bahkan telah mendaftar dan  mengumpulkan berkas ke kantor DPD PDIP Jawa Tengah di Kota Semarang, Ahad (8/12). "Hari ini saya mantap mendaftarkan diri menjadi Cabup Sukoharjo. Saya akan membuat masyarakat Sukoharjo menjadi sejahtera dan makmur," janji Henry

Dalam kesempatan itu, Henry juga berjanji akan memberantas praktek korupsi yang telah mengakar di kabupaten itu. "Akan saya berantas semua praktik korupsi yang ada di Sukoharjo, hingga ke akar akarnya. Kalau ada pejabat yang korupsi, saya adalah orang pertama yang akan melaporkannya ke KPK," tegasnya.

Menurut Henry, Sukoharjo dapat menjadi kabupaten yang maju dan sejahtera, jika dipimpin oleh Bupati yang pemberani, cakap dan visioner. "Sukoharjo punya segala galanya, kita punya modal lahan yang luas dan sumber daya manusia yang banyak dan berkualitas. Dan itu, adalah salah satu modal utama kita untuk memajukan Sukoharjo," terang Henry.

Ia juga tidak akan mempersulit perizinan bagi investor yang datang untuk menanamkan modal di Sukoharjo. Sebab, birokrasi yang rumit dan mempersulit hanya akan membuat  Kabupaten Sukoharjo tertinggal. "Semua hal yang mempersulit investor tidak akan ada lagi, nanti akan kita dorong pendirian perusahaan baru di Sukoharjo, supaya tidak ada lagi pengangguran dan kemiskinan," sebut Henry.

Sebagai kader PDIP, Henry mengaku siap untuk ditempatkan dimana saja. Meski nantinya tidak di tempatkan di Kabupaten Sukoharjo. "Sebagai kader partai saya siap ditempatkan dimana saja. Baik di Sukoharjo, atau mendampingi Mas Gibran di Kota Solo," sebut Henry.

Dalam kesempatan tersebut, terdapat pula lima kader PDIP, yang juga mendaftarkan diri ke DPD PDIP Perjuangan. Diantaranya ialah Mantan Sekda Kabupatan Sukoharjo, Indra Surya dan Wakil Bupati Sukoharjo Purwadi. "Kami merasa seperti dijegal di Sukoharjo, tidak ada koordinasi atau pemberitahuan, tapi tiba tiba pendaftaran ditutup begitu saja," pungkas Purwadi.

279