Pekanbaru, Gatra.com - Setelah masyarakat Desa Karya Indah Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar dihebohkan oleh temuan jejak Harimau Sumatera berupa bekas tapak kaki, kini keheboan itu bergeser ke Desa Kualu Nenas, Kecamatan Tambang, kabupaten yang sama. Warga setempat menemukan bekas tapak kaki harimau
"Begitu dapat laporan dari warga, kami langsung turunkan tim mengecek. Ternyata benar, ada jejak tapak kaki Harimau Sumatera," kata Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono, Sabtu (7/12).
Suharyono menyebut, warga melihat jejak kaki Harimau Sumatera itu pada Jumat (6/12) di jalanan yang biasa dilewati orang, khususnya petani.
"Dari ukuran tapak kaki itu, diperkirakan sama dengan jejak Harimau Sumatera di Desa Karya Indah," terang Suharyono.
Meski sudah ditemukan jejak kaki harimau di dua desa, Suharyono belum bisa memastikan berapa jumlah harimau meski omongan yang beredar, berjumlah tiga ekor.
"Analis jejak dan analis data lapangan lainnya masih berlangsung," katanya.
Suharyono juga belum tahu apakah satwa liar dilindungi yang melintas di Desa Karya Indah itu sama dengan di Desa Kualu Nenas.
"Secara alamiah, Harimau Sumatera betina jarang ditemui bersamaan dengan pejantan dan anaknya. Kalau induk harimau bersama anaknya, dipastikan anak itu berusia di bawah 2 tahun atau belum lepas susu," Suharyono merinci.
Jadi kata Suharyono, bisa saja Harimau Sumatra yang ditemukan di Desa Karya Indah itu adalah harimau jantan remaja berumur sekitar 2 tahun yang baru lepas susu.
Sebab biasanya, Harimau Sumatra remaja akan mencari daerah jelajah baru. Harimau akan menjelajah daerah yang cukup luas sampai akhirnya menemukan zona nyamannya.
"Dan itu butuh waktu. Sebab zona nyaman itu juga bergantung pada ketersediaan pakan dan tidak overlap dengan harimau jantan lainnya," tutur Suharyono.
Suharyono berharap masyarakat, terutama yang ada di lokasi temuan jejak, supaya lebih berhati-hati dan tidak memasang jerat dan berburu. "Biarkan Harimau Sumatera itu melintas menuju habitatnya," pinta Suharyono.
Saat ini kata Suharyono, Tim BBKSDA Riau sedang berkoordinasi dengan aparat setempat untuk mengumpulkan data dan melakukan sosialisasi.
"Kalau masyarakat menemukan jejak lagi, tolong segera melapor melalui Call Centre kami; 081374742982," pinta Suharyono.