Palembang, Gatra.com - Universitas Sriwijaya (Unsri) membuka peluang mahasiswa baru memperebutkan 6.000 kuota kursi pada tahun depan. Kuota penerimaan mahasiswa baru tersebut hampir sama dibandingkan tahun sebelumnya.
Koordinator Humas pelaksanaan SNMPTN, UTBK, SBMPTN Unsri, Zulkifli Dahlan mengatakan kuota 6.000 kursi itu dibagi dalam tiga jalur tes, yang dimulai dari jalur seleksi nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMPTN) minimal 20%, lalu jalur tes ke dua, yakni Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMBPTN) minimal 40%, dan jalur mandiri paling banyak 30%.
“Kuota tersebut akan diperebutkan dalam tiga tes,” ucapnya kepada Gatra.com, Jumat (6/12).
Menurut Wakil Rektor Unsri Bidang Kemahasiswaan ini, sebanyak 6.000 kuota yang tersedia tersebut disebar pada 10 fakultas dan 63 prodi jejang starata 1 (S1) di Unsri. Saat ini, pihaknya masih melakukan pendataan terkait akreditasi dan kebutuhan untuk jalur SNMPTN.
“Untuk jalur SNMPTN disesuaikan dengan akreditasi prodi masing-masing. Kita masih mendata guna mengetahui berapa jumlah mahasiswa baru yang diterima pada jalur SNMPTN, SBMPTN dan Mandiri,” paparnya.
Berdasarkan hasil evaluasi proses pelaksanaan penerimaan mahasiswa 2018 lalu, Unsri belum melakukan pengajuan black list sekolah tertentu sebagai bentuk saksi akibat adanya siswa yang telah dinyatakan lulus namun tidak mendaftar ulang.
“Sampai sekarang, Unsri belum ada yang black list, tapi kita tidak tahu kalau kampus lainnya. Black list (catatan) sendiri diberikan kepada sekolah sehingga tidak bisa mendaftar ke kampus tertentu selama satu tahun,” ucapnya.
Reporter: Karerek