Home Kebencanaan Bapak dan Anak Yang Tertimbun Longsor Ditemukan Tewas

Bapak dan Anak Yang Tertimbun Longsor Ditemukan Tewas

Pekanbaru, Gatra.com – Elipati Zebua (55) dan anaknya Tabezhisoki Zebua (25) akhirnya ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa Jumat (6/12) pukul 15.10 Wib. 

Sebelumnya, warga Desa Teluk Aur Kecamatan Rambah Samo Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) ini tertimbun longsor pada Senin (2/12) malam, di Desa Rokan Koto Ruang Kecamatan Rokan IV Koto.

"Korban ditemukan di bawah tumpukan kayu besar pada kedalaman 2 meter dari atas permukaan tumpukan kayu dan tanah," kata Kapolres Rohul, AKBP Dasmin Ginting yang ikut melakukan pencarian sejak korban dinyatakan hilang.

Lebih jauh Dasmin menyebut, pencarian dimulai lagi pada Jumat pagi sekitar pukul 09.00 Wib. Mesin chain saw, cangkul, sekop dan parang serta alat dodos kelapa sawit juga dipakai untuk melakukan pencarian. 

Sekitar pukul 14.30 Wib, alat berat berupa 1 eskavator tiba di lokasi membantu pencarian. "Alat berat berhasil menemukan kedua korban tanah longsor dalam keadaan meninggal dunia," jelas Dasmin

Adalah rumah di bawah perbukitan Desa Koto Ruang Kecamatan Rokan IV Koto, Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau dihajar tebing yang longsor pada Senin (2/12) lalu.

Baca Juga: Gara-Gara Babi Hutan, Dua Anak Zebua Ini Selamat

Saat kejadian, anak beranak tadi disebut sedang berada dalam rumah itu. Keberadaan dua orang ini mencuat setelah polisi memintai keterangan Fery Zebua (27), Febrian Zebua (23), Adrianus Samosir (47) dan warga Desa Teluk Aur.

"Dua korban diduga masih tertimbun tanah longsor di lokasi kejadian. Pihak keluarga korban yang menginformasikan kalau saat kejadian dua orang tadi sedang di dalam rumah itu," cerita Kapolsek Rokan IV Koto, Iptu Rusmizahelpi Kamis (5/12).

Ihwal kejadian itu kata Rus, diketahui dari Adrianus Samosir. Dia datang melapor ke Polsek Rokan IV Koto dan menceritakan bahwa anggota pekerjanya tertimbun longsor di ladang pada Senin (2/12).

Sebelum peristiwa itu terjadi, Elipati Zebua berangkat dari rumah menuju kebun milik mereka di Desa Rokan Koto Ruang Kecamatan Rokan IV Koto bersama 3 orang anaknya; Feri Zebua, Tabezhisoki dan Febrian Zebua.

Dua jam kemudian, Tabezhisoki menelepon istrinya memberitahu kalau mereka sudah sampai di rumah yang ada di ladang itu.

Di ladang tadi, kebetulan mereka dapat babi hutan hasil jeratan. Itulah makanya Feri Zebua dan Febrian pulang mengantar babi itu ke rumahnya.

Sekitar pukul 21:00 Wib, isteri Tabezhisoki menelepon dia, tapi tak diangkat. Ditelepon lagi, HP itu sudah tak aktif.

Penasaran, besoknya istri Tabezhisoki dan Febrian berangkat ke ladang menyusul suaminya. Perempuan ini langsung histeris saat menengok rumah ladang sudah rata dengan tanah.

Febrian buru-buru melaporkan kejadian itu kepada keluarga yang ada di Desa Teluk Aur. Sekitar pukul 17.00 Wib, ditemani Adrianus Samosir, Febrian melapor ke Polsek Rokan IV Koto.

Dapat laporan seperti itu, polisi (Kanit Reskrim, Bripka Elfajri, Kanit Intel, Aipda Arwan Utama, Ka SPK II, Aipda J Manik) langsung bergerak ke lokasi tanah longsor.

"Untuk menjangkau TKP tidak mudah, butuh waktu 30 menit menempuh jalan terjal baru sampai di lokasi. Di sana, kami melihat rumah sudah tidak kelihatan lagi. Sudah bergeser ke arah depan sejauh 60 meter akibat disapu tanah longsor bercampur air, kayu dan lainnya," ujar Rus.

Tiidak jauh dari posisi rumah itu, ditemukan 2 ekor anjing dengan kondisi sudah mati, dompet salah satu korban, sepeda motor serta tumpukan pakaian korban. Pencarian terhadap korban dilakukan sekitar pukul 19.30 WIB.

Tapi karena kondisi sudah malam, petugas gabungan terpaksa meninggalkan lokasi. Korban tertimbun tanah longsor dengan kedalaman diperkirakan 7 meter.

 

130