Hyderabad, Gatra.com - Empat orang pria yang diduga memperkosa dan membunuh seorang dokter hewan berusia 27 tahun di Kota Hyderabad pekan lalu ditembak mati Kepolisian India pada Jumat pagi (6/12). Kejadian ini, disambut gembira oleh sebagian besar masyarakat India dengan menggelar sebuah perayaan.
Dilansir BBC, beberapa jam setelah terjadi penembakan, sekitar 2.000 orang berkumpul di lokasi untuk merayakan aksi pihak kepolisian ini. Mereka mengelu-elukan tindakan pihak kepolisian sembari membagikan manisan dan menaburkan bunga di lokasi mayat korban ditemukan. Bahkan, di sekitar wilayah tempat kejadian, kumpulan orang menyulut petasan perayaan.
Selain itu, dukungan atas tindakan polisi ini juga berlanjut di dunia maya. Di Twitter, ada lebih dari 300.000 tweet dengan berbagai tagar tentang penembakan dan kejahatan, dengan sebagian besar suara mendukung aksi polisi.
Alasan perayaan ini lantaran sistem peradilan India sering kali membutuhkan waktu lama. Bahkan, beberapa kasus pemerkosaan bisa memakan waktu hingga puluhan tahun haya untuk memberikan keadilan bagi korban.
Terdapat puluhan juta kasus yang tertunda di pengadilan India. Bahkan untuk kasus pemerkosaan sendiri, bisa mencapai 150.000.
Hal ini menyebabkan timbulnya rasa tidak percaya masyarakat atas sistem pidana India. Contoh terbesar di beberapa tahun terakhir, terjadi pemerkosaan geng dan pembunuhan seorang wanita berusia 23 tahun di sebuah bus di Delhi pada Desember 2012 lalu.
Kejahatan brutal itu sempat menjadi berita utama global. Bahkan, kejadian ini menimbulkan demonstrasi selama berhari-hari di Delhi dan bagian lain India. Masyarakat memaksa pemerintah untuk memberlakukan undang-undang baru yang lebih tegas, seperti penerapan hukuman mati dalam kasus langka.
Korban kejahatan akhir tahun 2012 yang bernama Nirbhaya akhirnya kini mendapat keadilan. Menurut ibunya, Asha Devi, setelah tujuh tahun menanti, para pelaku kejahatan yang selalu menggunakan celah hukum itu akhirnya mendapat ganjaran.
Bahkan, Asha Devi menjadi orang pertama yang mengelu-elukan kepolisian Hyberabad. Pasalnya, dalam beberapa tahun terakhir, Asha Devi menjadi cerminan keputusasaan masyarakat India dalam mencari keadilan. Menurut mereka, sistem pidana negaranya gagal memberikan keadilan bagi korban kejahatan.