Jakarta, Gatra.com - Sindrom Ovarium Polikistik (SOPK) merupakan kelainan endokrinologis yang terjadi pada 4%-6% wanita usia reproduksi. Umumnya, pasien yang terkena penyakit ini mengalami infertilitas. Bagi yang ingin hamil, infertilitas menjadi kendala.
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Rizka Yurianda, Sp.OG(K) melakukan penelitian bahwa penderita SOPK tetap dapat hamil. Pengobatan jenis SOPK yang resisten insulin (RI) dan tidak resisten insulin (nir-RI) bisa diberikan vitamin D.
Ia menjelaskan, pemberian vitamin D bisa menumbuhkan telur yang baik. Selain itu, menurunkan kadar anti-Müllerian hormone (AMH) yang menjadi indikator SOPK itu susah hamil.
"Penelitian ini dicoba berdasarkan penelitian orang lain yang telah ada mengenai pemberian vitamin D. Namun, penelitian yang sudah ada itu mengenai pemberian vitamin D tidak membandingkan antara yang resisten insulin dengan yang nir resisten insulin," katanya usai promosi doktoral di IMERI FKUI Salemba, Jakarta Pusat, Jumat (6/12).
Hasil disertasinya lebih berfokus mengenai prosdur pemeriksaannya. Kadar reseptor vitamin D berkaitan erat dengan reseptor insulin, sehingga dokter memahami beberapa lajur pemberian vitamin bagi tipe SOPK.
"Untuk mengetahui saatnya harus diberikan vitamin D itu kalau setelah diperiksa kadar vitamin D nya memang kurang di bawah 20 ng/dL. Sebenarnya kalau defisiensi vitamin D ada SOPK atau pun tidak harus dinerikan soalnya kekurangan vitamin D itu bisa menurunkan metabolisme tulang dan menimbulkan penyakit-penyakit lain," imbuhnya.
Sementara itu, bagi penderita SOPK yang resisten terhadap insulin perlu mendapatkan obat pemekaan terhadap insulin supaya dapat diatur kadar gula darahnya terlebih dulu. Mengingat resisten insulin akan lebih sulit mendapatkan pengaruh dari vitamin D dibandingkan yang tidak resisten insulin.