Cilacap, Gatra.com – Keberadaan Jalan Lintas Selatan-Selatan (JLSS) yang kini sudah tersambung dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) hingga Kebumen, Jawa Tengah dinilai berpengaruh signifikan terhadap industri pariwisata.
Kepala Bagian Humas Sekretariat Daerah (Setda) Kebumen, Budhi Suwanto mengatakan kini, di pesisir selatan Kebumen berkembang sejumlah obyek wisata. Salah satu pemicunya adalah dekatnya akses JLSS ke pantai selatan Kebumen.
“Sangat berpengaruh. Karena sekarang lebih banyak kendaraan yang melalui JLSS,” katanya.
Sebelumnya, obyek wisata pesisir selatan Kebumen paling terkenal adalah Gua Jatijajar dan Pantai Ayah, yang lokasinya memang berdekatakan. Belakangan, setelah akses jalan ke sisi barat bagus, Pantai Karangbolong juga mulai banyak dikunjungi wisatawan.
Terkini, obyek wisata pantai lainnya juga semakin dimintai pengunjung. Misalnya, Pantai Laguna Lembupurwo, Mirit, Kemiren, Menganti dan lain sebagainya. Pemicunya adalah meningkatnya minat masyarakat lantaran akses jalan yang mudah.
Terlebih, kata Budhi, kini pembangunan JLSS sudah mencapai Tambakamulyo, Buayan. Awal tahun 2020 diperkirakan JLSS sudah tersambung hingga Jladri, yang berada di sisi barat Kebumen.
“Nanti akan tersambung ke Jetis, Cilacap,” ucapnya.
Budhi yakin, jika JLSS sudah tersambung ke Cilacap, maka volume kendaraan antar daerah antar daerah di JLSS akan semakin meningkat. Apalagi kondisi jalan dibuat selurus mungkin, nyaris tanpa hambatan.
Kondisi ini berbeda kondisi Jalan Lintas Selatan (JLS) yang lebih dekat ke pusat-pusat perkotaan. Titik macet kini sudah banyak ditemui di sepanjang JLS. Hambatan lalu lintas di antaranya keberadaan pasar, perlintasan sebidang kereta api, dan padatnya arus kendaraan lokal.
“JLSS itu dibuat selurus mungkin. Jadi memang sengaja agar tidak ada hambatan,” ujarnya.