Jakarta, Gatra.com - Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Direktorat Jenderal Pengendalian dan Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Raffles Panjaitan menyatakan untuk pencegahan kebakaran hutan dan lahan di tahun mendatang, fokus pada tingkat tapak. Itu sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk menjadikan pencegahan tingkat tapak sebagai prioritas.
"Pencegahan tahun depan dimulai dari tingkat tapak. Presiden arahkan pencegahan jadi prioritas dimulai dari tingkat tapak dengan melibatkan seluruh stakeholder, peran serta Pemerintah Daerah (Pemda) lebih aktif dengan lihat kondisi iklim dari ramalan BMKG sebab di setiap provinsi, berbeda-beda antisipasinya," katanya di Gedung Manggala Wanabhakti, Jakarta Pusat, Jumat (6/12).
Raffles mengatakan pencegahan tersebut berupa menggerakkan seluruh potensi yang ada di daerah seperti Sumber Daya Manusia (SDM), potensi keuangan berupa anggaran dari Pemerintah Daerah dan setelahnya, baru didukung oleh Pemerintah Pusat.
Tak hanya itu, Raffles akan mengaktifkan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) yang sebelumnya telah dibentuk oleh Gubernur.
Terkait dengan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), Raffles mengatakan akan dilakukan sepanjang tahun sesuai dengan arahan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam) berdasarkan ramalan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
"Sementara untuk TMC sudah bisa dilakukan sepanjang tahun, dan tadi arahan dari Menkopolhukam berdasarkan prediksi BMKG, ketika awan cukup dan maka langsung siapkan TMC supaya air tersedia. Tahun depan, akan ada dana untuk TMC di KLHK tapi tidak sebesar BNPB, dan proritasnya di Riau yang bulan Februari sudah memasuki kemarau," ujarnya.
Raffles menyatakan pihaknya optimis Karhutla 2020 menurun dibandingkan tahun ini. Bahkan, katanya jika dibandingkan dengan Moskow, Rusia, Australia dan China yang luas karhutla capai 4 juta hektare, Indonesia masih terkendali.
"Nanti standar kerja di 2020 adalah berdasarkan luasan karhutla 2019 yang saat ini hingga Oktober sebanyak 942.485 hektare, dan akan kembali dihitung pada akhir tahun. Dari perhitungan tersebut, maka dijadikan standar untuk menurunkan karhutla pada 2020," katanya.