Karanganyar, Gatra.com - Renovasi total Stadion Angkatan 45 di Kampung Cerbonan dipercaya menghidupkan lagi Persika Karanganyar yang vakum selama 10 tahun terakhir. Total anggaran dibutuhkan Rp30 miliar.
Bupati Karanganyar, Juliyatmono mengatakan telah menganggarkan renovasi tahap awal bersumber APBD 2019 Rp5 miliar. Alokasinya untuk menata pagar stadion bagian timur, selatan dan utara.
"Baru ditata bagian luarnya. Bisa dipakai parkir. Lalu dimanfaatkan PKL berjualan saat malam," kata bupati di rumah dinasnya, Jumat (6/12/2019).
Proyek tersebut ditangani Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) yang ditarget rampung akhir tahun. Pembenahan dinding yang mengelilingi stadion selain membuka ruang publik non olahraga, juga memfasilitasi kegiatan terapi berjalan, senam hingga lapangan voli.
Bupati menjanjikan Stadion Angkatan 45 bermetamorfosis menjadi fasilitas utama membangkitkan kembali klub sepakbola Persika berjulukan Singa Lawu. Klub kebanggaan Kabupaten Karanganyar itu nyaris tanpa geliat maupun prestasi.
Stadion Angkatan 45 yang seharusnya menjadi kandang Singa Lawu, dulunya tidak layak pakai, kumuh dan tidak leluasa. Stadion itu masih dipakai bersama-sama atlet pemula dari klub amatir untuk berlatih.
"Nanti kalau sudah selesai revitalisasinya, akan dipakai khusus sepakbola saja. Sekaligus menghidupkan Persika. Pembangunan sekarang ini masih jauh dari ekspektasi," katanya.
Juliyatmono menyebut kebutuhan total mencapai Rp30 miliar. Dirinya sudah menyampaikan secara lisan ke pejabat di Kementrian Pemuda dan Olahraga supaya revitalisasi tersebut didukung anggaran pemerintah pusat.
"Kalau stadionnya jadi, pasti akan kita hidupkan lagi. Nanti akan kita mulai dari menggelar kompetisi lokal dulu," ujarnya.
Bupati yang akrab disapa Pak Yuli itu mengaku juga siap meremajakan pengurus Persika. "Nanti akan kita rubah semua pengurusnya. Yang pasti setelah punya stadion mini berstandar, kita juga akan menggairahkan lagi sepak bola di Karanganyar," imbuhnya.
Persika sendiri lama vakum karena banyak hal. Mulai dari polemik yang sempat terjadi di jajaran manajemen, hingga terkendala dana.
Padahal, talenta asli Bumi Intanpari tak ada habisnya. Muncul putra daerah yang mampu menembus tim profesional sekelas Persis Solo. Misalnya Bayu Andra Cahyadi asal Koripan, Matesih (Persis musim 2017), Akbar Riansyah asal Tawangmangu (Persis musim 2017), hingga Wahyu Wijiastanto asal Jaten yang mampu menembus timnas.
Selama Persika vakum, talenta muda Karanganyar banyak yang menyeberang membela ke tim tetangga. Seperti Persis Junior di Piala Soeratin U-17.