Medan, Gatra.com – Satu dari tiga orang anak yang dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Adam Malik tidak didiagnosa difteri. Namun anak tersebut harus menjalani observasi karena memiliki kontak langsung.
Tiga anak yang menjalani observasi di RSUP Adam Malik yakni karena suspek difteri yakni YS (6), RS (3), dan MS (2). Ketiga orang anak tersebut merupakan kakak beradik yang tinggal di Simalungun.
Baca Juga: Sebanyak 4 Anak di Simalungun Suspek Difteri
Dokter spesialis anak sekaligus konsultan infeksi tropis RSUP Adam Malik, dr Ayodhia Pitaloka Pasaribu,Mked(Ped), SpAK, PhD (CTM) mengatakan bahwa Pasien YS sudah diagnosa sebagai probable bakteri.
YS dirujuk dengan kondisi leher yang bengkak, kemudian Pseudomembrannya sudah tertutup. Sementara untuk RS dan MS, datang dengan kondisi tidak dengan leher yang bengkak, hanya selaput yang masih sedikit.
Baca Juga: Pasca Temuan Suspek Difteri, Warga Perdagangan Divaksin
Untuk pasien yang MS tidak diagnosa sebagai difteri karena tidak ada klinis ke arah difteri dan tidak ada selaput. "Namun pasien tetap dilakukan observasi karena pasien berkontak dengan anggota keluarga yang lain," katanya.
Sebelumnya ada empat orang anak yang didiagnosa suspek difteri. Keempat orang anak tersebut merupakan satu keluarga yang dirujuk dari Simalungun. Empat orang anak tersebut berinisial YS (6), HS (5), RS (3), dan MS (2).
Baca Juga: Difteri di Simalungun, DPRD Segera Panggil Dinas Kesehatan
Pihak RSUP Adam Malik menerima HS terlebih dahulu pada tanggal 2 Desember, namun pada 4 Desember sekitar pukul 04.00 wib, HS Meninggal. Saat YS (6), RS (3), MS (2), dirawat intensif di RSUP Adam Malik Medan.
Reporter: Baringin Lumban Gaol