Seoul, Gatra.com - Sebuah studi yang berfokus pada populasi Korea menganalisis, bahwa kurangnya menjaga kebersihan mulut berpengaruh pada fibrilasi atrium (detak jantung tidak teratur), yang sering disebut AFib dan gagal jantung. Menurut data yang dikumpulkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), AFib menghabiskan biaya sekitar U$ 6 miliar setiap tahun di AS dan menyebabkan lebih dari 750.000 rawat inap setiap tahun.
Meskipun hubungan langsung antara menyikat gigi dan aritmia belum dapat teridentifikasi, para peneliti menunjukkan adanya kemungkinan bakteremia secara langsung diserap ke dalam darah karena kebersihan mulut yang buruk. Sehingga dapat menyebabkan peradangan sistemik, yang menyebabkan gagal jantung.
Dilansir dari Medical Daily, Kamis (5/12), penelitian tersebut mengambil sekitar 161.128 data peserta dari Sistem Jaminan Kesehatan Nasional-Kohis Pemeriksaan Kesehatan (NHIS-HEALS), yang mencakup 97% populasi Korea. Para peserta yang terdaftar tidak menderita fibrilasi atrium dan gagal jantung menurut riwayat medis mereka.
Baca juga: Ini Bahaya Tidak Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut
Indikator yang digunakan peneliti untuk mengukur kebersihan mulut adalah berapa kali mereka menyikat gigi, jumlah kunjungan ke dokter gigi, jumlah gigi yang hilang, sesi pembersihan gigi dan penyakit periodontal. Kohort Sistem Pemeriksaan Kesehatan Nasional-Skrining Kesehatan Nasional memberikan pemeriksaan kesehatan setiap dua tahun sekali untuk penerimanya, di mana pada saat itu penerima menjawab pertanyaan tentang penyakit kesehatan mulut dan perilaku kebersihan mulut dan tes laboratorium lainnya.
Penapisan kebersihan mulut diberikan kepada warga negara Korea yang berusia antara 40 hingga 79 tahun. Subjek terdaftar antara 2003 dan 2004 oleh NHIS-HEALS dan diikuti selama periode 10 setengah tahun. Setelah itu, 3% dari mereka atau 4.911 kasus didiagnosis dengan atrial fibrilasi. Juga, 4,9% dari subyek atau 7.971 subyek mengalami gagal jantung.
Analisis praktik kebersihan gigi mereka mengungkapkan, bahwa menyikat gigi tiga kali atau lebih dalam sehari mengurangi risiko menderita AFib sebesar 10%, sementara mengurangi risiko menderita gagal jantung sebesar 12%. Keterbatasan utama dari penelitian ini adalah fokusnya hanya pada satu negara. Menurut Dr. Tae-Jin Song dari Universitas Ewha Womans di Seoul, Korea, hambatan lain adalah penelitian bersifat observasional ini tidak dapat membuktikan sebab-akibat.