Semarang, Gatra.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah menyebutkan angin puting beliung yang pada Oktober hingga Desember 2019 menyebabkan 31 bangunan roboh dan 107 bangunan rusak berat.
Menurut Kepala BPBD Jawa Tengah (Jateng), Sudaryanto, kerugian akibat bencana puting beliung tersebut diperkirakan mencapai miliaran rupiah. “Untuk rumah roboh kami memberikan bantuan Rp15 juta per rumah dan untuk rusak berat senilai Rp10 juta per rumah,” katanya, Kamis (5/12).
Lebih lanjut, Sudaryanto, menyatakan angin puting beliung melanda 12 kabupaten, antara lain Kabupaten Magelang dan Kabupetan Wonosobo masing-masing melanda delapan kecamatan.
Kabupaten Brebes, Boyolali, Kabupaten Tegal, Pemalangan, Sragen, dan Kendal masing-masing melanda satu kecamatan, Banjarnegara melanda dua kecamatan, Karanganyar melanda lima Kecamatan, Batang melanda empat kecamatan, dan beberapa desa di Grobogan.
Untuk penanganan bencana angin puting beliung, lanjutnya, Pemerintah Provinsi Jateng telah menyiapkan dana Rp23 miliar dari biaya tak terduga Gubernur Jateng pada 2019.
“Anggaran Rp23 miliar untuk memberikan bantuan kepada warga korban yang rumahnya roboh dan mengalami kerusakan berat akibat diterjang puting beliung,” ujar Sudaryanto.
Mekanisme pencarian bantuan, pemerintah kabupaten/kota membuat surat pernyataan darurat angin kencang dengan jumlah rumah rusak berat akibat angin kencang lebih dari lima.
Sedangkan bila kerusakan rumah warga sedang atau ringan bantuan dari pemerintah kabupaten/kota masing-masing. “Dari dana Rp23 miliar telah digunakan senilai Rp6,3 miliar. Kami masih menunggu pengajuan dari pemerintah kabupaten/kota,” ucapnya.
Menurut Sudaryanto, telah berusaha mengantisipasi bencana angin puting beliung dengan menggelar rapat koordinasi menghadapi bencana itu.
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo juga sudah membuat surat edaran kepada masing-masing kabupaten/kota untuk antisipasi bencana putting beliun. “Kami mengimbau masyarakat waspada dan berhati-hati dan secepat mungkin menyelamatkan diri apabila terjadi bencana,” katanya.