Muaro Jambi, Gatra.com - Kasus gigitan Hewan Penular Rabies (HPR) di wilayah Muaro Jambi masih sering terjadi. Bahkan kasus gigitan HPR pada tahun ini menunjukkan tren peningkatan dibanding tahun lalu.
Kasus gigitan HPR hingga awal Desember tahun ini sudah mencapai 124 kasus. Sedikit lebih tinggi dibanding kasus gigitan HPR pada tahun lalu yang angkanya mencapai 120 kasus.
"Ya, ada peningkatan. Kalau tahun lalu cuman 120 kasus, tahun ini sudah 124 kasus gigitan HPR," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Apippudin di ruang kerjanya Kamis (5/12).
Meski terjadi peningkatan dari segi jumlah, kasus gigitan HPR di Muaro Jambi tidak ada yang sampai memakan korban jiwa. Korban gigitan HPR seluruhnya berhasil diatasi melalui Rabies Center yang didirikan pada lima Puskesmas yang ada di Kabupaten Muarojambi.
"Di wilayah kita ini ada lima rabies center di Puskesmas. Rabies center itu khusus untuk mengatasi dan mengendalikan orang yang tergigit HPR," ujarnya.
Rabies center yang disiagakan itu berada di Puskesmas Muaro Kumpeh, Puskesmas Sungai Duren, Puskesmas Jambi Kecil dan dua Puskesmas di Sungaibahar.
Apip menjelaskan bahwa terhadap orang yang tergigit HPR langsung ditangani dengan cara memangkas perjalanan virus pada tubuh si tergigit. Korban itu akan disuntik dengan vaksin anti rabies (VAR) agar virusnya tidak menjalar.
"Korban kita suntik dengan VAR, kalau tergigit di bagian wajah kita injeksikan VAR dan SAR (Serum Anti Rabies). Tujuannya supaya virus tersebut mati dan tidak menjalar menuju otak," katanya.
Bagi warga yang tergigit HPR, Apip mengimbau agar segera diperiksakan ke Puskesmas. " Jangan sampai terlambat, segera dibawa ke puskesmas untuk diperiksa dan di VAR," ujarnya.