Jakarta, Gatra.com - Presiden Direktur Baba Rafi, Nilamsari mengatakan Indonesia sangat tertinggal dalam transformasi digitalisasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
"Contohnya kalau kita lihat perundangan dan peraturan itu masih belum bisa menyentuh ke area digitalisasi. Namun, saya lihat pemerintah memang sudah ke arah sana," katanya di Jakarta, Kamis (5/12).
Meski demikian, menurut Nilam, hal ini harus dipandang sebagai suatu peluang bagi UMKM. Tidak adanya regulasi di area digitalisasi, UMKM gencar melakukan pemasaran digital.
"Kan belum diatur, berarti bisa growth. Kalau memang belum diatur kita bisa lari sekencang-kencangnya," tuturnya.
Akan tetapi, meski hal ini menjadi peluang besar, UMKM harus tetap bersiap dengan regulasi yang nantinya diberlakukan pemerintah. Beberapa langkah yang diambil harus selalu bisa menyesuaikan segala kondisi.
"Tapi nanti PR-nya adalah ketika pemerintah membuat satu regulasi. Kita juga harus tetap mengikuti regulasi tersebut. [Selain itu] bisa menyesuaikan perusahaan kita supaya bisa sesuai regulasi pemerintah," tutup Nilam.