Simalungun, Gatra.com - Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun melakukan vaksinasi terhadap warga di Perdagangan, Kecamatan Bandar. Vaksinasi kepada warga dilakukan pasca ditemukanya empat anak suspek difteri.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun Rudi Pangaribuan mengaku kasus difteri di Simalungun belum sepenuhnya bisa dituntaskan.
"Jadi setelah kita ketahui informasi dan sebelum salah satu anak yang meninggal dirujuk kerumah sakit di Medan. Sehari sebelumnya kita sudah dapat informasi bahwa ada dugaan terkena difteri. Setelah informasi dipastikan secara klinis melalui dokter di Rumah Sakit, besoknya kita lakukan vaksinasi di wilayah Perdagangan," terang Rudi, Kamis (5/12).
Ia menepis bahwa seluruh wilayah Kabupaten Simalungun ditetapkan sebagai Kondisi Luar Biasa (KLB) difteri. "Tidak. Status KLB itukan bersifat lokal, tidak menyeluruh pada wilayah Simalungun. Itu ditetapkan hanya di daerah Perdagangan Kecamatan Bandar saja," ucapnya.
Diejelaskanya, penetapan Perdagangan berstatus KLB tidak lain adalah upaya yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan untuk melakukan antisipasi. Dengan status itu, maka Dinas Kesehatan dapat melakukan tindakan preventif terhadap kasus difteri yang mungkin terjadi.
"Sebenarnya difteri inikan penyakit yang sudah lama ada. Jadi wilayah kita di Simalungun belum bisa kita tuntaskan sepenuhnya. Butuh waktu dan sifat penangananya berkala," jelas Rudi
Salah satu penyebab terinfeksi difteri karena kurang menjaga kebersihan. Ia mencontohkan tidak mencuci tangan sebelum makan. Vaksinasi, kata Rudi, harus dilakukan kepada anak. Karena bagi yang tidak tervaksinasi rentan terserang infeksi bakteri difteri.
"Kita imbau masyarakat untuk aktif imunisasi. Kegiatan imunisasi rutin kita lakukan. Kemudian yang tak kalah penting adalah pola hidup sehat dan bersih. Ini sangat penting," pungkasnya.