Simalungun, Gatra.com - Ditemukanya empat anak suspek difteri di Perdagangan, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun mendapat perhatian serius dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Simalungun. Bahkan, DPRD akan segera memanggil Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes).
Anggota DPRD Simalungun Benhard Damanik mengatakan tujuan pemanggilan Dinkes Simalungun adalah bentuk pengawasan DPRD terhadap kinerja pemerintah.
"Inikan kita baru saja mendapat informasi. Dalam waktu dekat kita akan memanggil Kepala Dinkes. Ini dilakukan untuk mendapat informasi apa yang sudah mereka lakukan dalam mendeteksi dan penanganan bakteri difteri di Simalungun," katanya kepada Gatra.com, Kamis (5/12).
Menurut Benhard, apa yang sudah terjadi saat ini harus disikapi dengan cepat dan sigap penangananya. Karena, kata dia, difteri merupakan penyakit yang menular, sehingga butuh antisipasi cepat dari pemerintah kabupaten (Pemkab) Simalungun agar penyebaranya jangan sampai meluas.
"Kita harapkan sigap pemerintah Kabupaten Simalungun melalui Dinas Kesehatanya. Kasus ini menjadi perhatian serius. Jika vaksin difteri saat ini ada di Puskesmas-puskesmas di Simalungun segera disalurkan kepada seluruh masyarakat," tegas Anggota DPRD Fraksi Nasdem ini.
Bernhard menyampaikan, sektor kesehatan merupakan salah satu perhatian pemerintah pusat. Ia mencotohkan, pemerintah pusat sedang gencar menurunkan angka stunting. Begitu juga diharapkannya, penanganan difteri di Simalungun harus menjadi perhatian serius agar penyebaranya bisa segera dihentikan.
Diberitakan sebelumnya, empat anak itu teindikasi suspek difteri yakni HS (5 tahun), YS (6 tahun), RS (3 tahun) dan MS (2 tahun). Satu diantaranya, yakni HS (5 tahun) meninggal. Empat anak ini merupakan satu keluarga di Kecamatan Bandar, Simalungun.
Saat ini, ketiga anak yang terinfeksi difteri sudah di rujuk ke Rumah Sakit di Medan. Sebelumnya ketiga pasien ini sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit Perdagangan, Simalungun. Setelah melalui uji klinis oleh dokter diduga terinfeksi difteri, ketiganya langsung dirujuk untuk mendapat perawatan intensif.