Semarang, Gatra.com-Sebanyak 48 desa di Kota Magelang dan Kabupaten Magelang terkena dampak pembangunan jalan tol Bawen-Jogja. Pembangunan jalan tol Bawen-Jogja sepanjang 71 km dengan biaya investasi senilai Rp12,3 triliun saat ini dalam tahap proses revisi detail engineering design (DED).

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya (DPUBM-CP) Jawa Tengah, A.R. Hanung Triyono, menyatakan dari data tim pembebasan tanah tol Bawen-Jogja ada 48 desa bakal terkena dampaknya. “Desa yang paling banyak terkena dampak di Kabupaten Magelang sebanyak 46 desa dan di Kota Magelang sebanyak dua desa,” katanya, Kamis (5/12).

Menurutnya, Kabupaten Magelang meliputi enam kecamatan dengan perincian, Kecamatan Ngluwar terdiri atas tujuh desa yakni Desa Bligo, Pakunden, Karang Talun, Ngluwar, Jamuskauman, Plosogede, dan Blongkeng.

Kecamatan Muntilan terdiri atas tujuh desa yakni Desa Sriwedari, Sukorini, Congkrang, Ngawen, Tanjung, Keji, dan Temanggung. Kemudian Kecamatan Mungkid terdiri atas lima desa yakni Desa Bojong, Pabelan, Pagersari, Mungkid, dan Senden.

Kecamatan Candimulyo terdiri atas lima desa yakni Desa Tampir Kulon, Podosoko, Tempak, Sidomulyo, dan Mejing. Kecamatan Tegalrejo terdiri atas enam desa yakni Desa Tampingan, Banyuurip, Purwosari, Glagahombo, Purwodadi, dan Girirejo.

Kecamatan Secang terdiri atas embilan desa yakni, Desa Candiretno, Pancuranmas, Madusari, Candisari, Donorejo, Jambewangi, Payaman, Pucang, dan Karangkajen. Kecamatan Grabag terdiri atas tujuh desa yakni Desa Kalikuto, Banyusari, Kartoharjo, Sidogede, Kalipucang, Losari, dan Grabag

Kemudian Kota Magelang yakni di Kecamatan Magelang Tengah, Desa Rejowinangun Utara dan Kecamatan Magelang Selatan Desa Tidar Utara. “Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya (DPUBM-CP) Jawa Tengah, menyatakan pembangunan jalan tol Bawen-Jogja dan Solo-Jogja masih dalam proses revisi detail engineering design (DED).

“Proses pembangunan jalan tol Bawen-Jogja masih revisi minor DED karena ada tempat-tempat tertentu yang harus digeser,” katanya.