Rengat, Gatra.com - Setelah dua bulan menjadi 'kutu loncat', berpindah dari satu daerah ke daerah lain, RR akhirnya dibekuk polisi di kawasan Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, Kamis (5/12).
Guru honorer SMP di kawasan Peranap Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) itu memilih kabur setelah perbuatan bejatnya ketahuan oleh sejumlah orang tua murid yang anak-anak lelakinya 'digarap' RR.
Sebelum kabur, RR sudah sempat mencabuli tujuh orang siswanya. Modus tambahan pelajaran untuk mengambil nilai sekolah, satu persatu siswa lelaki itu dia panggil ke rumahnya.
Tanpa curiga, korban datang ke rumah RR, di situlah RR melampiaskan nafsu bejatnya. Ada pula siswa itu yang dia iming-imingi akan menjadi juara kelas.
"Kalau ada yang menolak, RR mengancam akan memberikan nilai rendah. Mau tak mau korbannya mengikuti perilaku seks menyimpang oknum guru honor itu," Cerita Paur Humas Polres Inhu, Aipda Misran kepada Gatra.com, Kamis (5/12).
Salah seorang murid yang jadi korban RR cerita, bahwa RR sudah dua kali mencabulinya. Peristiwa itu membikin siswa ini trauma dan takut ke sekolah.
Puncaknya, lantaran tak tahan diperlakukan tak senonoh, salah seorang korban RR cerita kepada orangtuanya. Mendengar itu, si orang tua marah dan mencari RR ke sekolah.
Entah dari mana informasi bahwa orang tua murid mencarinya ke sekolah, RR langsung menghilang. Semula dia bersembunyi di Desa Sawang, Kecamatan Kundur Kabupaten Krimun. Keberadaannya terendus, dia kabur lagi ke daerah lain dan terakhir ke Meranti.
"Dia selalu berpindah-pindah tempat untuk menghindari kejaran polisi. Namun tim gabungan akhirnya mengakhiri pelarian guru honor ini saat dia berada di Kepulauan Meranti," ujar Misran.
Reporter: Jason Sandroman