Washington D.C, Gatra.com - Raksasa telekomunikasi Cina, Huawei menyebut telah mengajukan petisi kepada pengadilan AS untuk membatalkan larangan yang mencegah operator di pedesaan Amerika membeli peralatan perusahaan dengan mengetuk dana federal US$8,5 miliar.
Dikutip AFP, petisi Huawei itu diberlakukan mulai bulan lalu terhadap perusahaan dan saingannya, ZTE, dengan alasan keamanan nasional gagal membuktikan klaim bahwa Huawei adalah ancaman dan merupakan pelanggaran proses hukum.
Petisi ke pengadilan banding AS menyusul gugatan yang diajukan oleh Huawei pada bulan Maret yang menyatakan tagihan pertahanan AS tahun 2019 "tidak konstitusional" karena melarang lembaga pemerintah membeli peralatan, layanan, atau bekerja dengan pihak ketiga yang merupakan pelanggan Huawei.
Kampanye AS melawan Huawei dimotivasi oleh kekhawatiran di Washington, bahwa perusahaan itu merupakan ancaman keamanan potensial, dengan latar belakang pendiri dan CEO-nya Ren Zhengfei, mantan insinyur militer Tiongkok. Kekhawatiran terjadi karena Huawei telah meningkat menjadi pemimpin dunia dalam peralatan jaringan telekomunikasi dan salah satu produsen ponsel pintar terkemuka.
Presiden AS, Donald Trump memblokir perusahaan-perusahaan Amerika untuk melakukan bisnis dengan Huawei. Trump telah menawarkan serangkaian penangguhan bagi Huawei, yang memungkinkan penyedia layanan itu mencakup daerah pedesaan terpencil untuk mematuhi larangan tersebut.
Dalam memberlakukan larangan subsidi bulan lalu, Ketua Komisi Komunikasi Federal AS (FCC), Ajit Pai mengatakan, Huawei dan ZTE memiliki hubungan dekat dengan pemerintah komunis Cina dan aparat militer, dengan demikian merupakan ancaman terhadap keamanan nasional.
FCC juga mengusulkan agar penyedia layanan telekomunikasi diharuskan untuk membatalkan atau mengganti layanan dan peralatan yang ada, yang diperoleh dari dua perusahaan Cina. Universal Service Fund digunakan untuk mensubsidi layanan dan peralatan telekomunikasi terutama di daerah pedesaan AS, pasar di mana Huawei gelar telah hadir meskipun ada tekanan AS yang semakin besar terhadap perusahaan.
Chief Officer Legal Huawei’s, Song Liuping mengatakan, FCC gagal membuktikan pernyataannya, bahwa Huawei adalah ancaman. Huawei mengatakan larangan itu akan menghambat konektivitas di bagian pedesaan AS dan membahayakan konsumen Amerika.
ZTE hampir runtuh tahun lalu setelah perusahaan-perusahaan Amerika dicegah untuk menjual komponen-komponen vitalnya karena terus berhubungan dengan Iran dan Korea Utara. Trump kemudian mengizinkan ZTE untuk melanjutkan impor dalam kondisi sulit.