Bogor, Gatra.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengunjungi Agriculture War Room (AWR) di Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) di Bogor, Kamis (5/12). Di sana, Syahrul menyapa puluhan petugas unit kerja yang terpantau melalui layar kamera data di seluruh Indonesia.
"Halo Maluku, Halo Papua. Mulai hari ini kita akan melakukan upaya-upaya mengimplementasikan digital sistem untuk mengubah wajah pertanian kita menuju pertanian modern," ujarnya kepada para unit kerjanya yang terpantau di layar monitor.
AWR merupakan salah satu program andalan Kementerian Pertanian yang akan diintegrasikan dengan Komando Stategis Pembangunan Pertanian (Kostra Tani). Ini sebagai ujung tombak pemantauan dan penyuluhan pertanian di lapangan.
Syahrul menuturkan, kamera AWR yang sudah terpasang di hampir semua Provinsi ini memiliki fungsi pengawasan dan dilengkapi sensor data yang bisa disentuh melalui perangkat android.
"Pertanian kita harus hadir dengan teknologi. Jadi mulai besok kita bisa kendalikan semua sistem pertanian kita dengan layar. Kita harus berani mencoba mengakselerasi," katanya.
AWR juga dapat digunakan untuk memantau penyebaran benih dan bibit unggul, pupuk, dan pestisida. Kemudian, War Room ini bisa digunakan sebagai alat komunikasi antara pemerintah dan para petani.
"Jadi kita bisa tahu kondisi lahan setiap hari. Sebab CCTV ini dalam kondisi hidup selama 24 jam. CCTV ini juga menembus lebih dari 100 meter area sawah dan bisa melakukan komunikasi secara langsung dengan para petani," terangnya.
Oleh karena itu, Syahrul berharap, upaya ini mampu menggenjot angka produksi dan mengantisipasi persoalan yang terjadi di lapangan. Untuk itu, ia meminta visi besar ini diikuti dan didorong unit kerja di tiap desa.
"Kan kita juga memiliki formulasi utama di Kostra Tani (Komando Strategi Pembangunan Pertanian). Formulasi ini menjadi rumus utama lalu lintas data dan produksi di setiap kecamatan. InsyaAllah semua bisa kita deteksi seperti apa persoalan yang ada," pungkasnya.
Sementara ini, AWR di Balitbangtan telah terhubung dengan 12 Pusat Penelitian dan 34 Badan Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) di seluruh Indonesia.