Home Ekonomi MUI Sumbar Nilai Bank Nagari Syariah Jati Diri Ranah Minang

MUI Sumbar Nilai Bank Nagari Syariah Jati Diri Ranah Minang

Padang, Gatra.com - Langkah Bank Nagari hijrah didukung penuh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatra Barat (Sumbar). Perubahan menjadi Bank Nagari Syariah itu bahkan dinilai mengembalikan jati diri masyarakat Ranah Minang, untuk menjalankan aktivitas sesuai syariat Islam.
 
Pengakuan dukungan itu disampaikan Ketua MUI Sumbar, Gusrizal Gazahar, Rabu (4/12) dalam pertemuan di Kantor Bank Indonesia Perwakilan Sumbar. Pasalnya, pihak MUI Sumbar sejak lama sudah mendukung perubahan itu. Terutama mengawal lahir unit Bank Nagari Syariah selama ini.
 
Menurutnya, MUI Sumbar bukan hanya berterima kasih kepada pemilik saham dan pengambil keputusan, tapi juga akan all out mendukung perubahan tersebut. Bahkan pihaknya sejak 2018, terus mengingatkan dan mendorong Pemprov Sumbar agar Bank Nagari segera dikonversi.
 
"Ragam ekonomi masyarakat kita, sebenarnya sejak dahulu sudah menjalankan dan diarahkan berpola syariah, tapi sekian lama ditinggalkan, sekarang hadirnya Bank Nagari Syariah, kembali ke jati diri masyarakat Minang," kata Gusrizal.
 
Dari penjelasannya, dalam perbincangan MUI seluruh daerah Sumbar, sudah sepakat Bank Nagari menjadi bank syariah. Tidak satu pun MUI di daerah yang berbeda pandangan. Dalam artian, semua MUI di daerah mendorong lembaga keuangan berskala daerah harus beraktivitas sesuai syariah.
 
Kemudian, secara filosofi adat sudah jelas merujuk kepada adat sesuai syariat. Dengan tujuan, segala yang ditetapkan dalam Al-Qur'an dijalankan sepenuhnya, yakni syarak mangato adat mamakai. Termasuk dalam kegiatan ekonomi berdasarkan syariah. Apalagi, secara faktual sudah jelas bunga bank itu riba.
 
Dengan tegas Gusrizal menyatakan, tidak ada pilihan lain, bahwa umat Islam harus segera berhijrah. Maka pihaknya akan terus mendukung dan mengawal perubahan Bank Nagari menjadi syariah. Dengan membawa harapan umat, berubah bukan berarti merugikan atau tidak ada siapapun yang merasa terzolimi.
 
"Kita akan bantu sesuai yang bisa dilakukan MUI berbagai tahapan yang dilaksanakan. Misalnya sosialisasi ke masyarakat. Kita berhijrah kepada sesuatu yang menjadi bagian kita dahulu yang pernah terlupakan. Insyaallah, ini akan menjadi sesuatu yang baik," pungkasnya.
144