Jakarta, Gatra.com - Beberapa waktu yang lalu, Depok mendapatkan predikat 'Kota Sehat'. Ironinya, setelah mendapatkan penghargaan tersebut, wilayah ini justru dilanda Kejadian Luar Biasa (KLB) Hepatitis A.
Menanggapi hal ini, Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, Anung Sugihantono memastikan tidak ada sanksi atau pencabutan predikat yang diterima Kota Depok. Namun, ia mengimbau agar pemerintah Kota Depok dapat menjaga sanitasi dengan baik.
"Indikatornya kan beda. Untuk indikator kabupaten/kota Sehat dengan indikator sanitasi berbeda. Predikatnya 'Kota Sehat' itu tetap, tetapi dengan adanya kejadian ini semestinya Depok meningkatkan sanitasi dan sebagainya," ujar Anung di kantor Kemenkes, Jakarta Selatan, Rabu (4/12).
Begitu Depok dinyatakan KLB, selanjutnya, Kemenkes langsung melakukan analisis secara detail terutama mengenai indikator "Kota Sehat'. Salah satu persyaratannya, sanitasi masyarakat harus di atas 80%.
"Mungkin di Depok 80% nya sudah tercapai, tapi kan yang 20% masih ada kemungkinan menularkan. Kalau yang 20% tidak punya sanitasi meski dalam konteks Kota Depok itu sudah baik. Ya selesaikan dong yang 20 ini supaya sanitasinya menjadi lebih baik lagi," tegasnya.
Kota Depok dilanda KLB Hepatitis A sejak 12 November 2019 yang titik lokasinya berada di SMP 20. Namun, Kemenkes baru mendapatkan laporannya pada 21 November 2019. Dari 262 kasus yang teridentifikasi, sebanyak 228 orang berasal dari lingkungan sekolah yang mayoritas merupakan siswa, 31 orang warga sekitar, 5 orang dari Pesantren Petik, dan 3 orang dari keluarga siswa.
Saat ini Depok sedang dalam masa inkubasi sampai dua bulan ke depan. Untuk mencegah penyebaran dan penularan, Anung memperingatkan masyarakat mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Diketahui, Hepatitis A bersifat fecal-oral artinya bisa menular dari makanan, mulut, atau kotoran.
"Masyarakat perlu memperhatikan kebersihan. Kalau makan makanan yang mentah seperti lalapan harus dicuci dengan benar. Apabila kita selesai buang air besar atau kecil, kita harus cuci tangan dengan air mengalir yang benar, tentunya pakai sabun. Pastikan makanan yang kita konsumsi itu bersih," tuturnya.