Siantar, Gatra.com - Peternak yang mengubur bangkai babi mati akibat hog cholera mendapat bantuan untuk meringankan kerugian dari Kementerian Pertanian. Bantuan yang diberikan dalam bentuk uang untuk mengurangi kerugian masyarakat akibat hoc colera.
Lankah pemberian uang tersebut berikan melalui Direktur Jenderal (Dirjen) Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian. Selain untuk membangtu warga yang mengalami kerugian, langkah tersebut juga untuk menekan kasus pembuangan bangkai babi.
"Bentuknya uang jumlah nominal apresiasinya belum diketahui. Jadi sifatnya kita di daerah menerima laporan dari peternak terdampak hog cholera. Barulah nanti kita sampaikan laporan itu ke Kementerian Pertanian," jelas Kepala Bidang Peternakan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kota Siantar Rita Ellys Kartini, Rabu (4/12).
Seperti diketahui, penyebaran virus hog cholera semakin meluas di wilayah Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Belakangan kasus hog cholera sudah mulai masuk di Kabupaten Simalungun yang berbatasan langsung dengan Kota Siantar.
Bantuan yang akan diberikan ini, kata Ellys merupakan bentuk keberpihakan pemerintah melalui Kementerian Pertanian kepada peternak yang merugi. Disamping itu, dengan mungubur bangkai babi lingkungan akan lebih sehat dan mengurangi efek besar penularan pada ternak babi lainya.
Adapun syarat yang harus dipenuhi peternak terdampak virus hog cholera yakni kondisi ternak babi harus dilaporkan ke Dinas ketahanan pangan dan peternakan. Berdasarkan laporan inilah kemudian tim dari dinas turun ke lapangan.
"Selanjutnya, peternak harus mendokomentasikan semua kejadian sampai ada penguburan. Kemudian data dari peternak inilah yang akan kita sampaikan ke Kementerian Pertanian melalui Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian," ujar Ellys.