Yogyakarta, Gatra.com – Putri mahkota Kerajaan Denmark Mary RE terkesan dan memuji keberadaan puskesmas di tingkat kecamatan yang memberikan akses kesehatan ke masyarakat. Mary menyampaikan hal itu saat bersantap siang dengan Raja Keraton Yogyakarta dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X, di kompleks Keraton Yogyakarta, Rabu (4/12).
Pujian Mary tersebut disampaikan oleh Petugas Fungsi Ekonomi dan Perdagangan KBRI Kopenhagen Martin Suryo Madiantoro yang mendampingi kunjungan Mary ke Yogyakarta.
“Kunjungan ke Keraton Yogyakarta bersifat kunjungan pribadi karena Putri tertarik dengan cerita mertuanya, Margrethe II of Denmark, saat berkunjung ke Yogyakarta pada 2015 lalu,” ujarnya.
Martin mengatakan, Mary tertarik Yogyakarta dari cerita Margrethe yang menilai masyarakat DIY tetap menjaga keramahtamahan dan budaya di tengah kemajuan zaman.
Menurut Martin, selama pertemuan dengan Sultan, Putri Mary memuji puskesmas sebagai pusat layanan kesehatan di tingkat kecamatan. Sebelum makan siang di Keraton, Putri Mary mengunjungi Puskesmas Tegalrejo, Kota Yogyakarta.
“Beliau terkesan bagaimana puskesmas di sini telah memiliki fasilitas kesehatan lengkap dan tenaga dokter mumpuni serta profesional. Sistem layanan kesehatan sampai tingkat bawah tidak ada di Denmark,” katanya.
Menurut Martin, kedatangan Putri Mary ke Indonesia sebagai donatur kedua terbesar bagi United Nations Fund for Population Activities (UNFPA).
Sebagai patron UNFPA, Putri Mary sengaja datang ke Indonesia untuk melihat dan berdialog langsung soal proyek-proyek yang dianai oleh Denmark.
Memasuki Keraton Yogyakarta pukul 11.45 WIB, rombongan Putri Mary meninggalkan Bangsal Manis pukul 13.00 WIB untuk melakukan kunjungan ke KUA Keraton kemudian menuju Jakarta.
Mewakili Keraton Yogyakarta, putri sulung Sultan, GKR Mangkubumi, mengatakan, pertemuan Putri Mary untuk membicarakan perkembangan remaja dan kegiatan kepemudaan. Mary juga sempat menyebut kunjungan ibu mertuanya ke Yogyakarta empat tahun lalu.
“Tapi kami lebih banyak bicara tentang bagaimana memberikan pelayanan kesehatan kepada generasi muda, khususnya tentang perkembangan program Unala yang dulu pernah dilaksanakan di DIY dan saya sebagai penanggungjawabnya,” ujarnya.
Porgam Unala merupakan sebuah model layanan kesehatan reproduksi untuk remaja yang melibatkan para dokter muda.
“Ia tadi mengatakan ini pogram bagus. Soal hidangan tadi cuma nasi kuning, rawon, dan es krim kelapa,” ujar GKR Mangkubumi.