Cilacap, Gatra.com – Pemerintah Kabupaten Cilacap meminta agar trase timur tol Cilacap digeser ke sisi selatan untuk melindungi kawasan lahan pertanian produktif atau kawasan hijau.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cilacap, Farid Ma’ruf mengatakan informasi yang diperolehnya dalam sosialisasi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), trase atau jalur tol timur akan melintas di Sampang hingga Buntu, Banyumas.
Akan tetapi, dalam kajian yang dilakukan Pemkab, kata dia, sepanjang jalur ini terdapat lahan pertanian produktif yang berpotensi hilang. Untuk meminimalisir dampak tol ke lahan pertanian, Pemkab Cilacap mengusulkan agar jalur digeser ke selatan.
“Kalau jalan nasional itu kan 125 meter dari bahu jalan. Kalau provinsi 75, maka kami inginnya digeser ke selatan,” ucapnya.
Dia bilang, ruas tol itu lebih baik digeser ke sisi selatan, meliputi kecamatan Adipala, Maos, kemudian ke timur. Ruas tol akan melewati Sumipuh, Banyumas dan masuk ke wilayah Kebumen.
Dia mengakui, sisi selatan pun sebenarnya adalah kawasan pertanian produktif. Akan tetapi, jumlahnya relatif lebih sedikit dibandingkan sisi utara. “Banjir juga tidak. Kondisi tanahnya juga bagus,” ujarnya.
Selain penggeseran trase, Pemkab Cilacap juga mengusulkan agar pintu tol ruas timur berada di sisi selatan. Hal itu dilakukan untuk menghindari kemacetan yang kerap terjadi di ruas Buntu dan Sampang.
Pintu tol yang dekat ke sisi selatan dinilai juga akan berdampak lebih signifikan untuk wilayah pesisir selatan, utamanya Cilacap. Sebab, visi Presiden Jokowi membangun jalur di sisi selatan adalah untuk menumbuhkan perekonomian selatan Jawa.