Jakarta, Gatra.com - Ketua Konstitusi dan Demokrasi (KoDe) Inisiatif Veri Junaidi mengatakan bahwa Hakim Konstitusi I Gede Dewa Palguna merupakan seorang hakim konstitusi yang paling kritis di Mahkamah Konstitusi.
"Menurut saya, ini juga menjadi tantangan sebenarnya untuk juga kedepan lahir hakim konstitusi yang paling tidak punya pengalaman dan keilmuan yang juga mumpuni," kata Veri pada peluncuran buku "Membaca 16 Tahun Mahkamah Konstitusi" di Jakarta (3/12).
Seperti diketahui, Hakim Konstitusi I Dewa Gede Palguna akan selesai purnabaktinya pada Januari 2020 mendatang. Presiden Joko Widodo membentuk Panitia Seleksi untuk menentukan siapa pengganti Hakim Palguna.
Momen pemilihan ini, kata Veri, cukup krusial. Muruah Mahkamah Konstitusi (MK) dalam menjaga dan melindungi nilai-nilai konstitusi ditentukan oleh para hakim konstitusi. Oleh karena itu, individu-individu yang berhak menduduki kursi hakim ialah mereka yang dapat bertanggung jawab baik secara moral dan intelektual tidaklah berlebihan jika diletakkan syarat dan predikat terhadapnya sebagai seorang negarawan.
Veri mengatakan bahwa setidaknya seorang calon hakim konstitusi memiliki beberapa kriteria hakim yang bertanggung jawab secara moral dan intelektual. Menurut Veri, hal itu perlu diterjemahkan lebih lanjut yang berdasarkan pada faktor situasi kondisi dan kebutuhan mahkamah hari ini dan ke depan.
"Jadi, kami berharap bahwa individu-individu yang mampu bertanggung jawab, baik secara moral dan intelektual yang akan duduk sebagai hakim konstitusi periode ke depan," jelas Veri.