Jakarta, Gatra.com - Presiden Joko Widodo mengapresiasi keputusan eks caketum Golkar, Bambang Soesatyo (Bamsoet) yang mundur dari bursa pencalonan Ketum Golkar 2019-2024. Hal itu ia sampaikan saat membuka pidato Musyawarah Nasional (Munas) Golkar ke-10, Selasa (3/12) malam.
"Saya, sekali lagi, ingin ajak kita semua berikan tepuk tangan untuk Bamsoet," ujarnya yang disambut sorak sorai dan tepuk tangan peserta Munas di Hotel Ritz Carlton, Jakarta Selatan, Selasa (3/12) malam.
Situasi Golkar memang sempat memanas saat Bamsoet menantang Ketum Golkar sekaligus calon petahana, Airlangga Hartarto. Atas dasar itu, Jokowi mengimbau pemilihan Ketum Golkar itu dilandasi kerukunan agar partai berlogo pohon beringin itu tak pecah.
"Kalau Golkar panas, semua ikut panas. Sebetulnya enggak apa-apa, kalau ada jalan kerukunan kenapa tempuh yang panas-panas. Saya takutkan, saya lihat dari jauh, kalau Golkar pecah jadi partai baru lagi, itu kekhawatiran saya," ujar eks Gubernur DKI Jakarta itu.
Golkar, lanjutnya, adalah partai besar yang juga memiliki aset besar untuk indonesia. Jokowi meminta Golkar tak goyang lagi, sebab dengan begitu kondisi negara akan ikut tergoyang.
Ia juga menyebut, stabilitas politik mutlak dibutuhkan suatu negara. Jokowi mengambil contoh demonstrasi besar-besaran di Hong Kong dan Chili yang disebabkan goyahnya stabilitas politik dan ekonomi negara.
"Lima bulan lebih Hong Kong demo, di Chili juga, kenaikan biaya transportasi hanya 4%. [Hal ini] menjadi gelombang yang begitu besar dan ganggu stabilitas di negara itu. Kita enggak mau [ada demonstrasi]. Posisi ekonomi patut kita syukuri, growth di atas 5%. Yang lain ada yang resesi, menuju resesi, growth-nya turun. Kita di G20 berada di urutan kedua," papar Jokowi.
Eks Wali Kota Solo itu melanjutkan, kalau stabilitas negara goyang sedikit saja akan berbahaya karena mengurangi kepercayaan investor. Sebab investasi itu menurutnya akan membuka lapangan kerja untuk masyarakat.
Masih mengenai investasi, Jokowi juga berpesan kepada Golkar untuk memberikan dukungan terhadap omnibus law yang akan diajukan pemerintah. "Sehingga kecepatan dalam melakukan investasi, akhirnya bisa memberikan kesejahteraan kepada masyarakat," tandasnya.
Jokowi hadir di lokasi acara sekitar pukul 19.00 WIB. Mengenakan batik putih motif cokelat, ia hadir didampingi oleh Airlangga Hartarto. Munas yang diklaim dihadiri oleh lebih dari 3 ribu kader itu berlangsung sejak hari ini hingga 6 Desember 2019 mendatang.