Jakarta, Gatra.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengakui bahwa Kemendikbud saat ini tengah mengkaji pembenahan sistem asesmen. Hal ini juga menjadi bentuk evaluasi dari refleksi Hasil survei Programme for International Student Assessment (PISA), yang dirilis OECD yang menunjukan penurunan kompetensi pelajar di Indonesia selama 3 tahun terakhir.
Menurut Mendikbud, asesmen perlu dibuat agar fokus pada kompetensi mendasar yang berguna secara luas. Hasil asesmen juga akan dilaporkan dalam bentuk yang bermanfaat bagi perbaikan praktik pengajaran di kelas maupun perumusan kebijakan pendidikan.
"Kita harus berani berubah dan berbenah. Sesuai dengan arahan Presiden untuk menciptakan SDM unggul, kami akan terus menelaah upaya untuk melakukan terobosan-terobosan," tutur Mendikbud Nadiem saat ditemui di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Selasa (3/12).
Nadiem mengaku juga mengakui bahwa Kemendikbud selama ini telah mengikuti dan mempelajari dengan saksama hasil studi Programme for International Student Assessment (PISA) 2018 yang dirilis pada hari Selasa, (3/12) tersebut.
Menanggapi hasil studi tersebut, Menteri berusia 35 tahun tersebut menyampaikan bahwa penilaian yang dilakukan PISA merupakan masukan berharga untuk mengevaluasi dan membenahi sistem pendidikan di Indonesia.
Hasil penilaian PISA menjadi masukan yang berharga untuk mengevaluasi dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia yang akan menjadi fokus Pemerintah selama lima tahun ke depan. Menekankan pentingnya kompetensi guna meningkatkan kualitas untuk menghadapi tantangan abad 21, Tambah Nadiem
Dalam satu dekade terakhir, fokus Pemerintah adalah untuk meningkatkan akses terhadap pendidikan dan telah membuahkan hasil. Hal ini terlihat dari peningkatan persentase penduduk yang bersekolah. Pada tahun 2000, hanya 39 persen penduduk usia 15 tahun yang bersekolah pada jenjang SMP atau SMA, sementara pada tahun 2018, angka tersebut meningkat menjadi 85 persen.
"Peningkatan kualitas pembelajaran menjadi hal yang utama. Kami akan terus melibatkan guru dan orang tua. Penting bagi Pemerintah untuk memberikan ruang bergerak yang cukup untuk pihak-pihak terkait dapat terlibat dan ikut belajar," imbuh Mendikbud Nadiem.