Home Gaya Hidup Peringatan Hari Disabilitas yang Tak Ramah Difabel di Padang

Peringatan Hari Disabilitas yang Tak Ramah Difabel di Padang

Padang, Gatra.com - Tanggal 3 Desember menjadi peringatan Hari Disabilitas Internasional saban tahunyan. Kali ini, mengusung tema 'Masa Depan yang Dapat Diakses' dengan harapan penyandang disabilitas dapat meraih masa depan tanpa adanya hambatan dan diskriminasi dari segala sisi. Namun, sudah ramahkah aksebilitas untuk penyandang disabilitas di Indonesia?

Hari ini, Selasa (3/12), Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) ikut mengambil bagian dalam peringatan Hari Disabilitas Intenasional 2019 dengan mengambil Ruang Terbuka Hijau (RTH) Imam Bonjol sebagai lokasi acara. Lokasi upacara mencuri perhatian banyak orang, setidaknya bagi Gatra. Bagaimana tidak, dalam kegiatan tersebut lokasi yang dipilih pemerintah setempat sama sekali tidak ramah terhadap penyandang disabilitas.

Usai melaksanakan upacara, Gatra menemui dan menyaksikan seorang penyandang disabilitas yang menggunakan kursi roda tidak mendapatkan akses yang ramah disabilitas ketika berkegiatan di tempat itu. Lokasi yang banyak menggunakan tangga, tentunya akan membuat peserta kesulitan. 

Peserta ini dibantu satu alat, agar roda kursi bisa melintasi anak tangga, hingga ke lokasi mobilnya berada. Belum lagi bagi mereka yang tunanetra, banyaknya tangga tanpa ada jalur khusus membuat tempat tersebut cukup tidak ramah bagi difabel sehingga harus didampingi.

Sekretaris Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kota Padang, Anton, mengatakan, meskipun masih ada beberapa titik atau lokasi yang belum sepenuhnya ada akses untuk disabilitas, namun Kota Padang saat ini masih berbenah membangun kota yang ramah disabilitas.

Pemerintah Kota Padang, katanya sudah mulai memperhatikan pembangunan tata kota yang di dalamnya memperhatikan kebutuhan difabel. Namun untuk RTH Imam Bonjol memang belum bisa dikatakan tempat yang ramah bagi penyandang disabilitas.

"Sebenarnya penyandang disabilitas tidak ingin diperlakukan khusus, namun pembangunan yang ramah bagi difabel tentu merupakan hal yang berbeda," ujarnya.

Anton menyebutkan beberapa titik di Kota Padang sudah ramah disabilitas seperti pedestrian Khatib Sulaiman dan Kawasan Permindo. Ia juga tak menampik pedestrian tersebut di beberapa tempat dimanfaatkan oleh beberapa orang sebagai tempat parkir atau berjualan.

"Pedestrian banyak dimanfaatkan untuk parkir sehingga jalur bagi difabel ada beberapa yang terhalang," kata dia.

 

793