Home Milenial Hasil PISA Dirilis, Indonesia Alami Penurunan Kompetensi

Hasil PISA Dirilis, Indonesia Alami Penurunan Kompetensi

Jakarta, Gatra.com - Hasil dari pencapaian nilai Programme for International Student Assessment (PISA), resmi di rilis oleh Organization of Economic Co-operation and Development (OECD) dan Kemendikbud. Hasil PISA ini dirilis bersamaan 77 negara peserta survei PISA lainnya. Berdasar nilai dari survey yang, terjadi penurunan nilai PISA Indonesia di tiga kompetensi yang diujikan. Dari data kompetensi membaca, terjadi penuruan dari 397 poin pada tahun 2015 menjadi 371 poin di tahun 2018. Angka tersebut masih jauh dari rata-rata OECD sebesar 487 poin.

Sementara itu, dalam kompetensi matematika juga mengalami penurunan dari 386 poin di tahun 2015 menjadi 379 poin di tahun 2018. Dan penurunan juga terlihat dari kompetensi sains dari 403 di tahun 2015 menjadi 396 poin di tahun 2018. Dari laporan tersebut menunjukan bahwa pelajar di Indonesia nilainya dibawah rata-rata nilai OECD, baik untuk membaca, matematika dan sains.

Disampaikan oleh Direktur Pendidikan dan Keterampilan OECD, Yuri Belfali, dapat ditelaah bahwa kemampuan membaca di Inodnesia sangat rendah. Tercatat, hanya 30 persen siswa Indonesia yang mencapai setidaknya kemahiran tingkat dua dalam membaca. Sementara rata-rata OECD yakni 77 persen. Untuk kemampuan matematika disebut 28 persen yang mampu sampai kemahiran tingkat dua atau lebih, dan rata-rata OECD 76 persen.

Sementara dalam kemampuan sains, 40 persen siswa mampu berada di tingkat kemahiran 2. Paling tidak siswa dapat mengenali penjelasan yang tepat tentang sebuah fenomena dan bisa mengidentifikasi menggunakan pengetahuannya. Rata rata OCED 78 persen. Nilai tersebut membuat Indonesia berada di peringkat 72 dari 77 negara yang mengikuti survei. Sementara pada tahun 2015 lalu Indonesia berada diperingkat ke 63 dari 71 negara.

Dari hasil paparan tersebut, Direktur Pendidikan dan Keterampilan OECD, Andreas Schleicher memberikan sedikit masukan. Andreas mengatakan meskipun mengalami penurunan, namun dirinya mengapresasi kemajuan luar biasa dalam akses ke sekolah di Indonesia, sekarang saatnya bagi Indonesia untuk memastikan pengajaran dan pembelajaran yang berkualitas.

"Semua siswa dapat mencapai tinggi jika dukungan yang baik dan tepat sasaran diberikan. Terutama bagi siswa yang kurang beruntung. PISA menunjukkan bahwa kemiskinan bukanlah takdir," tulis Andreas saat ditemui di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Selasa (3/12).

514