_thumb.jpg "Bupati Manggarai Barat Minta Masyarakat Harus Berantas Judi Online")
_(1)_11zon1_thumb.jpg "Keluarga Optimistis Menangkan PSU DPD RI Eks Terpidana Kasus Suap")
Siantar, Gatra.com - Sebanyak 23 perusahaan angkutan sudah mendaftar untuk membuka loket pelayanan penumpang di terminal Tanjung Pinggir. Pendaftaran tersebut diwajibkan bagi pengelola angkutan umum yang berorperasi di kawasan Siantara menyusul pengaktifan terminal tipe A tersebut.
Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Tanjung Pinggir, Jumanter Pangaribuan mengatakan momentum operasi Natal Tahun Baru (Nataru) sengaja diambil sebagai awal sosialisasi. Dengan demikian sosialisasi diaktifkannya kembali terminal yang sudah lama mangkrak ini lebih efektif.
"Kondisi fisik terminal berangsur kita perbaiki. Tahap pertama yang sudah kita lakukan kita mau terminal ini terang di malam hari Sehingga pengusaha angkutan tidak enggan masuk terminal. Terbukti saat ini sudah banyak yang mendaftarkan akan membuat loket di Tanjung Pinggir," aku Jumanter kepada Gatra.com, Selasa (3/12).
Jumanter meyampaikan bahwa setiap perusahaan angkutan diharuskan masuk terminal. Untuk memuluskan langkah ini, pihaknya akan mengundang perusahaan angkutan untuk duduk bersama.
"Sudah kita rencanakan ada pertemuan dengan semua perusahaan angkutan. Itu nanti pertemuanya tanggal 10 Desember mendatang. Tujuanya menyatukan persepsi, sehingga dihasilkan solusi terbaik. Jadi hasil pertemuan itulah nantinya dilaksanakan bersama," katanya.
Sesuai dengan data yang dimiliki Satuan Pelayanan Terminal Tanjung Pinggir ada sebanyak 50 perusahaan angkutan yang diundang. "Termasuk dinas perhubungan Kota Siantar juga kita undang," timpalnya.
Selanjutnya ia menegaskan sesuai dengan aturan yang berlaku angkutan harus menaikan dan menurunkan penumpang pada tempat yang ditentukan untuk angkutan perkotaan dan angkutan pedesaan.
"Ini dituangkan dalam Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 15 TAHUN 2019 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang Dengan Kendaraan Bermotor Umum Dalam Trayek," jelasnya.
Ditambahkanya, jika perusahaan angkutan masih membandel dan tidak masuk terminal, maka akan ditindak tegas. Tindakan itu berupa pencabutan ijin trayek perusahaan angkutan.
