_thumb.jpg "Bupati Manggarai Barat Minta Masyarakat Harus Berantas Judi Online")
_(1)_11zon1_thumb.jpg "Keluarga Optimistis Menangkan PSU DPD RI Eks Terpidana Kasus Suap")
Semarang,Gatra.com - Pengamat Transportasi Universitas Katolik (Unika) Soegijapranta Djoko Setijowarno menilai pembangunan proyek jalan tol Bawen-Jogja sepanjang 71 km akan menghilangkan lahan pertanian produktif di Jawa Tengah.
"Biasanya lahan lahan yang dibebaskan untuk pembangunan jalan tol merupakan lahan pertanian bukan pemukiman, dan hal ini juga akan terjadi di proyek jalan tol Bawen-Jogja," ujar Djoko, Selasa (3/12).
Setidaknya, sebut Djoko, dalam proyek ini 355 hektar lahan bakal dialih fungsikan sebagai jalan tol.
"Padahal lahan pertanian di jalur ini merupakan lahan pertanian yang produktif, imbas dari adanya beberapa gunung berapi, seperti Merapi, Merbabu, Telomoyo. Lahan pertanian ini juga mampu menghasilkan bahan pangan yang berkualitas," sebut Djoko.
Menurut Djoko, jika Jawa Tengah banyak kehilangan lahan pertanian produktif imbas dari adanya proyek tol ini, maka ketersediaan bahan pangan di propinsi ini yang akan di pertaruhkan.
"Tentu jika lahan pertanian berkurang, maka produksi pangan Jawa Tengah juga akan ikut berkurang. Padahal tingkat kesuburan produktivitas lahan di Pulau Jawa 4 kali lahan di Pulau Sumatera, 6 kali Pulau Kalimantan, Sulawesi dan Papua," papar Djoko.
Selain itu, katanya, banyak petani dan warga yang bersandar hidup dari usaha pertanian akan kehilangan mata pencaharian jika lahan pertanian dialihkan menjadi jalan tol. "Tdak hanya lahan produktif yang berkurang, tapi sumber mata air untuk kehidupan juga. Padala air dan pangan ada hal yang paling vital bagi manusia,"tandas Djoko.
