
Cilacap, Gatra.com – Pemerintah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah mengintensifkan pelatihan konseling dan notifikasi HIV-AIDS untuk petugas kesehatan di seluruh Puskesmas dan fasilitas kesehatan (faskes) di Cilacap.
Direktur VCT RSUD Cilacap, Rubino Sriaji mengatakan langkah ini dilakukan untuk mitigasi atau pencegahan penularan HIV di kalangan muda usia, terutama yang hendak menikah. Terkini, remaja juga telah menjadi kelompok rentan penularan HIV.
“Ya ada pelatihan notifikasi pasangan, di seluruh Puskesmas se-Cilacap, karena banyaknya kasus HIV-AIDS tadi,” ucapnya.
Notifikasi dilakukan saat skrining dan konseling sebelum menikah. Sebab, semua pasangan calon pengantin di Cilacap wajib menjalani konseling dan tes HIV-AIDS sebelum menikah.
Kata dia, pelatihan ini juga dilakukan untuk memperkuat struktur VCT yang kini telah tersebar merata di seluruh Puskesmas dan Fasilitas kesehatan lainnya. Dengan begitu VCT akan berfungsi lebih optimal.

“Yang mengikuti itu dokter dan analis,” katanya.
Rubino mengemukakan, di Cilacap fasilitas VCT sudah tersebar merata di seluruh Puskesmas dan faskes lainnya. Untuk mitigasi penularan HIV, secara rutin petugas kesehatan juga masuk ke sekolah, instansi pemerintah dan lembaga lain untuk sosialisasi pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS.
“Kalau VCT, itu 38 puskesmas sudah ada semua. Ditambah rumah sakit negeri ada dua. Ditambah lagi dengan rumah sakit swasta, ada sekitar 47 VCT. Yang pertama, jelas kita melakukan mitigasi, terkait dengan edukasi,” jelasnya.
Menurut dia, pencegahan panularan HIV-AIDS melalui edukasi sangat penting. Hal itu menilik maraknya seks di luar nikah yang terjadi di kalangan usia muda.