Tegal, Gatra.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal akan menggunakan aspal campuran sampah plastik untuk proyek infrastruktur jalan. Hal ini menyusul kerjasama yang dijalin pemkot dengan Industri Olefin, Aromatik dan Plastik (Inaplas) dan Asosiasi Inaplas.
Sebagai tindaklanjut kerjasama tersebut, dilakukan ujicoba pengaspalan menggunakan aspal campuran sampah plastik di Jalan Ki Gede Sebayu kompleks Balai Kota Tegal, Selasa (3/12).
"Setelah MoU, ini adalah ujicoba pengaspalan dengan limbah plastik. Ini upaya agar sampah plastik tidak hanya dibuang saja di TPA tapi bisa dimanfaatkan untuk pengaspalan," kata Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono di sela ujicoba.
Dedy Yon mengatakan, jika ujicoba di jalan seluas 1.800 meter persegi tersebut berhasil, penggunaan aspal campuran plastik akan diterapkan di proyek perbaikan jalan di seluruh wilayah Kota Tegal. Jalan yang kondisinya rusak akan diaspal ulang menggunakan aspal campuran plastik.
"Nanti menyesuaikan jalan yang rusak. Tidak semua jalan, tapi skala prioritas dan bertahap," ujarnya.
Menurut Dedy Yon, penggunaan aspal plastik tersebut sebagai salah satu solusi untuk mengatasi persoalan limbah sampah di Kota Tegal, selain program bank sampah dan pelatihan keterampilan daur ulang sampah. Penggunaannya juga dinilainya lebih ramah lingkungan.
"Ini ramah lingkungan. Aspal dari limbah plastik ini juga akan memuai lebih cepat sehingga ketika ada yang berubang nanti cepat memuai dan merapat setelah terkena sinar matahari," ujarnya.
Direktur Inaplas Edy Rivai mengatakan, sampah plastik yang digunakan untuk campuran aspal yakni kantong kresek yang merupakan sampah dengan nilai paling rendah.
"Untuk ujicoba ini, kami gunakan total 267.000 lembar plastik, 500 kilogram karena baru pilot (percontohan). Ke depan akan lebih banyak lagi. Campuran aspalanya 5 persen," ujar Edy.
Edy mengungkapkan, Inaplas sudah bekerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam penggunaan aspal campuran sampah plastik untuk membangun jalan sepanjang 22 kilometer di 43 titik lokasi.
Menurutnya, berdasarkan riset Kementerian PPUPR, kekuatan jalan yang menggunakan aspal campuran sampah plastik meningkat 40 persen. "Sehingga biaya perawatan menjadi lebih murah, lebih efisien, lingkungan juga lebih baik," ucapnya.
Edy mengemukakan, kerjasama dengan Pemkot Tegal menjadi solusi pengelolaan sampah plastik dan mengubah kebiasaan masyarakat membuang sampah plastik sembarang.
"Harapan kita dari pilot project ini beban lingkungan berkurang, beban TPA berkurang. Masyarakat juga diharapkan bisa terus meningkatkan pemilahan dan pengelolaan sampah sehinga menadi lebih baik," ucapnya.