Home Gaya Hidup Warisan Budaya Indonesia untuk Perdamaian Dunia

Warisan Budaya Indonesia untuk Perdamaian Dunia

Jakarta, Gatra.com - Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Febrian A Ruddyard, dalam sambutannya di Opening Ceremony UN Day 2019, mengatakan, Indonesia turut berkontribusi aktif dalam memperkaya warisan budaya. Hal ini dibuktikan dengan 49 warisan budaya Indonesia yang sudah ditetapkan UNESCO dan diakui dunia.

Dari 49 situs warisan budaya Indonesia itu, empat situs di antaranya baru ditetapkan UNESCO di tahun 2019 ini, yakni Tambang Batu Bara Ombilin, Cagar Biosfer Togean Tojo Una-Una, Cagar Biosfer Saleh-Moyo-Tambora (Samota), dan Kota Ambon sebagai Kota Musik Dunia.

"Situs warisan budaya Indonesia yang sudah ditetapkan UNESCO, 49 situs, saat ini bukan hanya milik Indonesia, namun menjadi milik semua bangsa. Hal ini diharapkan dapat memupuk rasa solidaritas antarbangsa yang akan menjadi modal dasar bagi perdamaian dunia,” ujarnya.

Febrian menambahkan, Indonesia mendapatkan banyak manfaat dari pengakuan UNESCO atas 49 situs warisan budayanya. Manfaat yang didapat mulai dari perlindungan, pemanfaatan, pembinaan dan pengembangan untuk memajukan kebudayaan.

Manfaat lain juga dirasakan oleh dunia atas penetapan warisan budaya ini, di antaranya sebagai sumber kehidupan dan inspirasi untuk mewujudkan perdamaian dan pembangunan berkelanjutan.

Selain manfaat yang diterima, terdapat pula ancaman besar. Pemerintah harus mempersiapkan diri dalam mengahadapi berbagai situasi terburuk sekalipun yang menimpa warisan budaya. Ancaman yang mungkin dihadapi di antaranya konflik dan perang, urbanisasi, polusi, pembangunan tak terkontrol, serta bencana alam.

"Dalam UU No 11 Tahun 2010 tentang pelestarian cagar budaya, sejak saat itu kita punya rezim perlindungan yang secara efektif dan bisa mengkombinasi antara perlindungan dan pemanfaatan," katanya.

Reporter: JJH

1107