Padang, Gatra.com - Perhelatan tahunan balap sepeda jalan raya bertaraf internasional "Tour de Singkarak" ke-11 selesai digelar selama sembilan hari pada 2-10 November 2019, melewati 14 Kabupaten/Kota Sumatera Barat dan dua Kabupaten/Kota Provinsi Jambi, TdS tahun ini diikuti pembalap dari 24 negara untuk menaklukan lintasan sepanjang 1.374 kilometer yang dibagi dalam sembilan stage/etape.
Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit mengatakan, Tour de Singkarak merupakan ikon dan harga diri Sumbar dalam rangka mempromosikan pariwisata dan kuliner khas Ranah Minang.
"Jangan lagi mempertanyakan keuntungannya seperti orang dagang. TdS mampu memberikan keuntungan multiplier effect," ujar Wakil Gubernur usai evaluasi TdS 2019, di Padang, Selasa (3/12).
Ia mengatakan, kepala daerah Kabupaten/ kota harus pandai mencari lokasi yang strategis dan luas untuk dijadikan titik start dan finish, agar mudah dikunjungi pengunjung. Efeknya, barang dagangan masyarakat atau UMKM laku.
Ia menyebutkan, pada Tour de Singkarak 2020, proses tender harus dikerjakan dari awal, walaupun perhelatannya akan berlangsung pada November. Selain itu harus mencari sponsor dari pihak ketiga, sehingga tidak terlalu membebani APBD provinsi maupun kabupaten/kota.
"Silahkan cari sponsor untuk tahun depannya. Namun, harus dijelaskan, mana saja yang menggunakan anggaran sponsor, mana yang memakai APBD," ucapnya.
Sementara itu, seputar loncatan etape yang menjadi keluhan bagi pembalap, kata Wagub, akan menjadi catatan dan diperbaiki lagi pada tahun mendatang. Terutama mencari rute yang lebih efektif, sehingga tidak melelahkan.
"Ini akan menjadi catatan evaluasi bagi kami semua, untuk TdS tahun mendatang," ucapnya.